Semen Baturaja Raih Kredit Sindikasi 4 Bank Senilai Rp901 Miliar
Merdeka.com - PT Semen Baturaja Tbk, selaku anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SIG) menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi Sustainability Linked Loan (SLL) senilai Rp901,42 miliar dengan empat bank. Perbankan memberi kredit di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, serta PT Bank HSBC Indonesia.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian menyampaikan, perjanjian tersebut sejalan dengan Sustainability Strategy yang ditetapkan perseroan, sebagai wujud komitmen terhadap implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), sekaligus bagian dari rangkaian Sustainability Framework.
Dia menjelaskan program SLL merupakan wujud keseriusan SIG dalam implementasi ESG yang merupakan upaya perseroan dalam menurunkan emisi karbon melalui standar operasi berkelanjutan yang berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat, serta kuat dari sisi tata kelola (governance) dan kepatuhan (compliance).
Dia melanjutkan emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini terus mendorong reprofiling capital structure di lingkungan SIG Group, yang mendukung keberlanjutan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
Direktur Utama Semen Baturaja, Daconi Khotob menyampaikan program SLL semakin memperkuat komitmen perseroan dalam keberlanjutan melalui implementasi prinsip ESG, serta memberikan landasan penting untuk melakukan aktivitas bisnis yang berwawasan lingkungan.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan visi Semen Baturaja untuk menjadi Green Cement-Based Building Material Company terdepan di Indonesia.
Suku Bunga Lebih Rendah
Dia menjelaskan kredit Sindikasi SLL akan memberikan manfaat bagi Semen Baturaja, di antaranya tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan conventional loan, term sheet yang lebih menarik, keleluasaan untuk melakukan pelunasan dipercepat, serta memperluas cakupan investor.
Sementara itu, Head of Corporate Banking 3 Division Bank BNI Dipo Nugroho berharap SIG dapat menjadi percontohan bagi perusahaan lain untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam kegiatan bisnis yang dijalani.
"SLL merupakan program yang sangat positif dan BNI berkomitmen untuk mendukung kebijakan-kebijakan terkait sustainability. Ini menjadi milestone yang sangat penting bagi BNI dan kami sangat berharap kerja sama ini terus berjalan untuk menyukseskan bisnis SIG ke depannya," ujar Dipo Nugroho.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2022 lalu SIG bersama anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi SLL dengan dua belas perbankan sebagai kreditur.
Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi SLL tersebut, SIG akan memperoleh kredit sebesar Rp4,15 triliun, sedangkan SBI memperoleh kredit sebesar Rp2,74 triliun.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca SelengkapnyaAwal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPenjualan saham ini tidak hanya akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga memperluas jaringan bisnis.
Baca SelengkapnyaSoal pilihan bank, Nina mengaku tak pernah pindah ke lain hati.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaAmar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca Selengkapnya