Sederet alasan Menteri Saleh Husin tak maksimal gunakan uang negara
Merdeka.com - Tingkat penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tergolong rendah. Hingga 30 April 2015 baru sebesar Rp 377 miliar. Nilai tersebut hanya 13,74 persen dari pagu anggaran yang diberikan sebesar Rp 2,745 triliun.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Menteri Perindustrian Saleh Husin beralibi, rendahnya penyerapan anggaran di kementerian yang dipimpinnya, salah satunya karena PTPN III menolak suntikan modal dari Kemenperin. Sebab PTPN III sudah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kendala internal salah satunya kegiatan revitalisasi pabrik gula melalui bantuan langsung mesin/peralatan industri gula sebesar Rp 153,2 miliar tidak terlaksana," ujar Saleh di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Politisi Partai Hanura ini menambahkan, pihaknya tengah memikirkan pengalihan alokasi anggaran yang semula jatah PTPN III.
"Sekarang kita sedang pikirkan bagaimana mengalokasikan dana revitalisasi pabrik gula yang tidak jadi tersebut. Kita masih butuh waktu untuk pikirkan itu," ucapnya.
Kendala lain rendahnya penyerapan anggaran, pembelian mesin produksi industri tekstil dan aneka sebesar Rp 100 miliar masih dalam tahap persiapan.
"Khususnya pemilihan calon penerima bantuan. Sedangkan realisasi anggaran akan dilaksanakan pada semester II," tuturnya.
Kebijakan penghematan anggaran perjalanan dinas dan rapat di luar kantor juga diklaim sebagai alasan rendahnya penyerapan anggaran kementeriannya.
"Itu menyebabkan tertundanya pelaksanaan kegiatan yang memerlukan waktu untuk revisi anggaran," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaAyat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaTransaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca Selengkapnya