Sasar kaum milenial, Pegadaian buka kedai kopi di Kalimantan
Merdeka.com - PT Pegadaian (Persero) meluncurkan The Gade Coffee & Gold di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dengan adanya kedai ini, diharapkan kaum milenial tidak malu-malu lagi menjadi nasabah Pegadaian.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan The Gade Cafe hingga bulan Juli ini sudah beroperasi di delapan kota di Indonesia. Di antaranya Jakarta, Bali, Lombok, Manado, Makassar, Pekanbaru, Jogjakarta, dan yang terbaru adalah Balikpapan.
"Kami terus mendekatkan diri dengan nasabah muda di berbagai kota di Indonesia, melalui The Gade Coffee & Gold. Ini merupakan gerai The Gade Cafe & Gold kedelapan," tutur Sunarso, saat peluncuran The Gade Coffee & Gold, di Balikpapan, Kamis (12/7).
Dia menjelaskan, dari total 9,5 juta jiwa nasabah Pegadaian, sebanyak 68 persen nasabah yang aktif merupakan kategori usia produktif 45 tahun. Tahun ini Pegadaian menargetkan 2 juta nasabah dari usia milenial menjadi nasabah aktif.
"Anak-anak muda di Balikpapan, yang suka kumpul dengan teman-temannya di kafe, sekaligus kami memperkenalkan berbagai produk Pegadaian yang bisa mereka nikmati, termasuk Gadai Prima atau pinjaman tanpa bunga," ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin wilayah PT Pegadaian (persero) IV Balikpapan Dwi Wuryantadi mengatakan tren generasi milenial menjadi nasabah Pegadaian meningkat sejak aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) diluncurkan di Kalimantan beberapa waktu yang lalu
"Tercatat sudah ada sekitar 7.000 pengunduh untuk di wilayah Kalimantan saja. Sedangkan untuk hitungan tingkat nasional sudah mencapai capai angka 100.000 lebih," kata Dwi.
Sebagai informasi, pada bulan Juli ini The Gade Cafe and Gold akan hadir di kota Solo dan Malang. Diharapkan pada tahun 2019 seluruh provinsi di Indonesia sudah memiliki satu gerai The Gade Cafe and Gold.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaBudaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
Baca SelengkapnyaDulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca SelengkapnyaAFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat kemudian diam-diam memasukkan sianida ke gelas kopi.
Baca SelengkapnyaKopi ini dulunya sempat menjadi sumber penghasilan andalan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaDestinasi wisata wajib di Banyuwangi, sayang banget jika dilewatkan begitu saja.
Baca SelengkapnyaBerbagai menu lezat dengan latar tempat yang penuh kisah di Piknik Kopi dijamin akan memberi kesan berbeda saat berkunjung ke “lantai dua” Bandung.
Baca SelengkapnyaBegini sikap Prabowo Subianto saat minum kopi di tengah kampanye di Medan.
Baca Selengkapnya