Raup laba Rp 6,4 T, Gudang Garam sebar dividen 2015 Rp 5 T
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gudang Garam Tbk memutuskan pembagian dividen untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 5.002.628.800. Perseroan mencatatkan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 6,43 triliun atau naik 19,05 persen dari Rp 5,4 triliun pada 2014.
"Masing-masing pemegang saham akan menerima sebesar Rp 2.600 per lembar saham," kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman, dalam jumpa pers yang di gelar di Hotel Grand Surya, Kediri, Selasa (21/6).
Sementara, Gudang Garam mencatatkan volume penjualan rokok pada 2015 sebanyak 78,6 miliar batang. Angka ini turun dari 2014 yang sebesar 80,5 miliar batang rokok.
Berdasarkan nilai, penjualan perseroan pada tahun lalu naik 7,94 persen menjadi Rp 70,36 triliun dari 2014 sebesar Rp 65,18 triliun. Beban pokok penjualan perseroan turut tercatat naik 5,93 persen menjadi Rp 54,88 triliun pada 2015.
Gudang Garam, per 31 Desember 2015, mencatat kepemilikan aset senilai Rp 63,5 triliun atau naik 9,05 persen dari 2014 sebesar Rp 58,23 triliun.
Sementara itu, Istata Taswin Siddharta mengatakan PT Gudang Garam Tbk tidak terlalu mempermasalahkan tuntutan penggiat anti rokok yang meminta gambar peringatan hingga menjadi 75 persen. Gudang Garam sendiri mulai memberlakukan kemasan peringatan bahaya merokok hingga 40 persen sejak 24 Juni 2014.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaKedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaTambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare.
Baca Selengkapnya