Produsen Mebel Rotan Beralih Gunakan Gas Bumi, Biaya Produksi Lebih Hemat 20 Persen
Merdeka.com - Afiliasi Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Gagas Energi Indonesia menyebutkan melalui produk Gaslink, pihaknya telah membantu daya saing produk kerajinan rotan khas Indonesia untuk lebih kompetitif di kancah global.
Sejak Januari 2022, Gagas menyalurkan gas bumi terkompresi (CNG) ke salah satu produsen mebel rotan di Cirebon, Jawa Barat, yaitu PT Tanamas Industry Communitas dengan volume penyaluran 1.000-3.000 m kubik per bulan.
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengatakan, penggunaan gas bumi dapat menghemat biaya energi dan lebih kompetitif sekitar 20 persen dibandingkan bahan bakar lain, sehingga mendorong efisiensi pemakainya.
Tanamas dengan hasil kerajinan mebel rotan seperti kursi, meja, rak, stool dan furnitur lainnya, telah mengekspor produknya ke beberapa negara di Eropa dan Amerika. Usaha kerajinan yang beroperasi sejak1972 ini mampu mengekspor mebel rotan sekitar 20-30 kontainer per bulan.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan hampir 85 persen bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan dari Indonesia. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi produsen rotan adalah lemahnya daya saing produk dibandingkan negara pesaing.
Kurangnya daya saing tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesulitan mendapatkan bahan baku yang berkualitas, belum berkembangnya desain produk, hingga tingginya biaya produksi.
Tanamas yang sejak awal menyasar pasar luar negeri, sangat memperhatikan seluruh aspek proses produksi termasuk penggunaan gas bumi untuk membentuk produk kerajinan sesuai model yang diharapkan.
"Gagas berkomitmen mendukung upaya produsen rotan seperti Tanamas Industry Communitas melalui penyediaan energi yang efisien dan bersih sehingga para produsen rotan dalam negeri dapat terus berkembang dan memiliki daya saing di pasar internasional," ujar Hardiansyah dikutip dari Antara, Senin (6/6).
Penggunaan Gas Bumi
Manajer Pabrik Tanamas Sonny A Tanams menyampaikan penggunaan gas bumi memegang peranan penting dalam proses produksi mebel rotan.
"Gas bumi kami gunakan untuk burner pada saat proses pembuatan lengkungan-lengkungan pada mebel rotan. Semakin banyak model lengkungan yang dibuat maka akan semakin banyak gas bumi yang dibutuhkan," jelasnya.
Gagas terus menunjukkan komitmennya membantu PT PGN Tbk dalam menjawab tantangan kebutuhan infrastruktur gas di Indonesia melalui penyediaan gas bumi beyond pipeline.
Sampai April 2022, Gagas melayani 202 pelanggan industri dan komersial yang belum terjangkau jaringan gas pipa dengan total penyaluran rata-rata 175.000 MMBTU per bulan.
"Komitmen Gagas adalah berkembang dan tumbuh bersama-sama pelanggan melalui pemanfaatan energi baik gas bumi. Komitmen ini sejalan harapan pemerintah terkait peran aktif dunia usaha untuk membantu Indonesia agar tidak hanya menjadi produsen bahan baku rotan, tetapi juga menjadi produsen produk jadi rotan terbesar di dunia," ujar Hardiansyah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaAH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca Selengkapnya