Perkuat Jajaran Manajemen, Kinerja Siloam Hospitals Tumbuh Positif di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Kinerja emiten kesehatan di tengah pandemi Covid-19 mencatatkan pergerakan positif, salah satunya PT Siloam International Hospitals (SILO). Pada hari perdagangan pertama setelah Lebaran, Selasa (26/5), saham SILO ditutup pada level Rp5.475 atau telah naik 15 persen sejak sebulan terakhir. Bahkan, pada pekan-pekan sebelumnya saham SILO terus menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi akibat Covid-19.
Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Grup, Caroline Riady menyampaikan bahwa keputusan SILO memperkuat jajaran manajemen dari dua tahun lalu telah membuahkan hasil positif. Jajaran manajemen baru yang ditunjuk adalah Varun Khanna sebagai Chief Commercial Officer (CCO), Daniel Phua sebagai Chief Financial Officer (CFO), Mona Jonathan sebagai Chief Talent Management Officer dan Ryanto Martino Tedjomulya sebagai Chief Information Officer (CIO).
"Sejak tahun lalu, SILO membangun strategi untuk memperkuat kinerja jangka panjang," kata Caroline Riady dikutip keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (27/5).
Caroline menyampaikan bahwa manajemen akan terus memperkuat SILO untuk menjadi pilihan utama masyarakat dalam layanan kesehatan. Guna mencapai hal ini, SILO akan fokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan, pengembangan SDM yang unggul, dan pembangunan ekosistem digital yang mendukung.
Saat ini, SILO memiliki tim manajemen yang solid dari berbagai latar belakang dengan pengalaman yang luas, termasuk di tingkat internasional, mulai dari keuangan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, investasi, serta investor relations.
"Dari segi strategi bisnis, SILO akan fokus pada penguatan pendapatan dari asset-asetnya, melalui peningkatan investasi di RS Siloam yang telah menjadi pusat keunggulan. Apalagi kebutuhan akan layanan kesehatan berkualitas di berbagai daerah semakin meningkat."
Pada 2019, perusahaan di bawah Grup Lippo ini telah menambah 3 rumah sakit baru untuk lebih menjangkau masyarakat Indonesia. Ketiga RS tersebut adalah Siloam Kelapa Dua, Siloam Paal Dua dan RSU Syubannul Wathon. Saat ini jaringan rumah sakit SILO telah tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Ke depannya, kami akan melanjutkan upaya penyediaan layanan kesehatan berkualitas ke seluruh penjuru Indonesia," ucap Caroline.
Gambarkan Perilaku Investor
Sementara itu, Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat menyebut bahwa di tengah Covid-19, sejumlah perusahaan masih mencatatkan kinerja yang terrefleksikan dalam kenaikan harga saham, misalnya PT Siloam International Tbk (SILO). SILO mengalami kenaikan sebesar 15 persen ke level 5.500. Menurut Teguh, saham SILO banyak dipengaruhi oleh sentimen positif dari Covid-19, yakni besarnya kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan.
Teguh menambahkan bahwa pergerakan saham dalam sebulan tersebut juga menggambarkan perilaku investor maupun trader yang saat ini lebih berhati-hati. Mereka cenderung memilih saham perusahaan dengan strategi yang lebih aman dan terjamin di masa ketidakpastian.
Analis Pasar Modal Sukarno Alatas sebelumnya mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian akan vaksin, pandemi Covid-19 menjadi tidak jelas kapan akan tuntas. Karena itu, prioritas masyarakat akan tertuju bagaimana menjaga kesehatan keluarga sehingga produk layanan kesehatan akan menjadi pilihan pertama dibanding konsumsi lainnya. Karena itu, emiten kesehatan seperti SILO diyakini akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang.
Sukarno menyebut, sektor kesehatan masih menarik karena merupakan segmen bisnis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi, sektor rumah sakit menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) bagi SILO. Kinerja emiten kesehatan juga didorong oleh kebijakan pembebasan bea masuk yang akan membuat bahan baku obat dan peralatan medis impor menjadi lebih murah.
"Di saat kondisi kesadaran kesehatan dan antisipasi masyarakat terhadap virus corona meningkat, seharusnya sektor kesehatan bisa diuntungkan. Maka ada peluang kinerjanya bisa lebih baik. Untuk jangka panjang, pasti positif," ucap Sukarno.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaIa konsisten jadi politisi sejak era Presiden Soekarno hingga Jokowi.
Baca SelengkapnyaKhofifah meminta warga Jatim untuk berhati-hati menjelang hari H coblosan.
Baca SelengkapnyaKritis dari sivitas akademika dari berbagai kampus ke pemerintahan Presiden Jokowi disebut bakal menyumbang perolehan suara ke AMIN
Baca SelengkapnyaPemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengatakan NasDem telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya