Perbankan bakal ketiban rezeki revisi daftar negatif investasi
Merdeka.com - Sektor perbankan menyambut baik kebijakan pemerintah merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) bagi investor asing. Sebab, secara tidak langsung ada dampak positif yang bisa dinikmati perbankan nasional.
Dengan makin banyaknya investor asing masuk ke Indonesia, ada peluang bagi perbankan memperbesar kucuran kredit bagi para investor.
"Dari perbankan ada equity masuk tambahannya. Kita makin senang," ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Sadikin di Jakarta, Senin (11/11).
Dia mencontohkan investasi asing di sektor properti dan perumahan. Bank akan semakin banyak memberi kredit untuk KPR. Dengan begitu, kredit akan lancar karena ada investasi baru bagi bank.
"Kita makin mudah memberikan kredit kalau teknis ada debt to equity ratio. Katakanlah 200 persen. Kalau equitynya naik dari Rp 1 triliun jadi Rp 2 triliun maka kredit naik dari Rp 2 triliun jadi Rp 4 triliun. Dan bank bisa dengan tenang memberikan pinjaman tersebut," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaApabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya