Penyerapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Capai 36,6 Persen
Merdeka.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi anggaran PEN hingga hari ini mencapai Rp254,4 triliun, atau 36,6 persen dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp695,2 triliun.
"Realisasi anggaran program PEN sudah terjadi akselerasi pencairan anggaran Rp254,4 triliun atau 36,6 persen dari pagu Rp695,2 triliun," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Jumat (18/9).
Dia merinci, untuk program kesehatan realisasinya telah mencapai 33,47 persen atau sebesar Rp18,45 triliun dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp87,55 triliun. Kemudian, untuk perlindungan sosial telah terealisasi 57,49 persen atau mencapai Rp134,4 triliun dari pagu Rp203,9 triliun.
Lalu, untuk sektoral, pemda dan Kementerian Lembaga telah terealisasi sekitar 49,26 persen atau Rp20,53 triliun. Kemudian pemerintah juga sudah menyalurkan insentif usaha sebesar 18,43 persen atau Rp22,23 triliun. Terakhir, untuk dukungan UMKM telah mencapai 41,34 persen atau Rp58,74 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut juga menjabarkan potensi penyerapan anggaran sampai akhir 2020. Di mana, anggaran kesehatan akan terserap Rp84,02 triliun, perlindungan sosial Rp242,1 triliun.
"Kemudian, sektor pemda dan kementerian lembaga Rp71,5 triliun, UMKM meningkat menjadi sebesar Rp128,05 triliun serta pembiayaan korporasi dari Rp53,6 triliun itu diperkirakan Rp49,05 triliun," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca Selengkapnya