Pemprov Jateng: Pembelian Tenaga Listrik dari PLTMH Terus Meningkat
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinilai mampu mewujudkan target penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 21,32 persen pada tahun 2025. Namun bukan berasal dari pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Melainkan bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
"Target Jawa Tengah untuk 21,32 persen ini bisa tercapai karena banyak didukung PLTMH," kata Manager Revenue Insurance dan Mekanisme Niaga, PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Muhammad Hamzah, dalam Webinar Central Java Solar Day, Jakarta, Selasa (16/2).
Sejak tahun 2016, pembelian tenaga listrik PLN UID Jateng dan DIY dari PLTMH terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 pembelian listrik hanya 34 ribu MWH atau 0,13 persen. Lalu pada tahun 2020 sudah mencapai 122,49 ribu MWH dengan atau 0,41 persen.
Hamzah menuturkan, saat ini sudah ada 50 entitas PLTMH yang ingin menjual listrik kepada PLN. Namun dalam waktu dekat PLN hanya bisa membeli dari 4 entitas dengan daya 8 megawatt. "Dalam waktu dekat akan masuk 3-4 entitas dengan daya sekitar 8 megawatt sehingga akan ada sekitar 32 megawatt di tahun 2021," kata dia.
Sementara itu, pembelian listrik dari PLTS Atap sejak tahun 2016 masih belum terlihat signifikan. Sebab kapasitas yang dijual ke PLN masih paling kecil dibandingkan sumber listrik EBT yang dibeli PLN.
Tahun 2016, listrik yang dibeli PLN dari PLTS Atap hanya 10 MWH. Hingga tahun 2020 listrik yang dibeli PLN hanya 382 MWH. Ini menunjukkan perkembangan penyediaan listrik dari PLTS Atap masih rendah namun tetap menunjukan peningkatan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaBergabungnya para tokoh ini akan membawa dampak besar untuk meningkatkan elektoral.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca Selengkapnya