Pemerintah akui pembatasan BBM tak buahkan hasil maksimal
Merdeka.com - Pemerintah mengakui kebijakan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak sesuai ekspektasi dan tidak memberikan hasil memuaskan. Terlebih, dampak yang dihasilkan meresahkan masyarakat. Meski begitu pemerintah belum secara tegas bakal mencabut kebijakan pembatasan ini.
"Kami memutuskan mengkaji kembali pembatasan-pembatasan yang akan dilakukan di kemudian hari asal tidak mengganggu kestabilan ekonomi politik," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung, saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (8/9).
Pemerintah, lanjutnya, untuk saat ini memerintahkan Pertamina tetap menyalurkan BBM secara normal. "Jadi tidak boleh ada oknum yang memperjualbelikan BBM," tuturnya.
CT menambahkan pemerintah juga meminta Pertamina fokus menyalurkan BBM pada kelompok nelayan. Pemerintah tidak ingin ada kelangkaan di kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu.
"Nelayan ini masuk dalam golongan masyarakat miskin," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca Selengkapnya