Pemda diminta tak ngotot tagih saham migas 10 persen
Merdeka.com - Pemerintah menampik anggapan bahwa investasi minyak dan gas di Indonesia sulit. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Edy Hermantoro menyatakan semua calon pemodal harus tahu bahwa bisnis migas di seluruh dunia memang sulit dan banyak kendala.
Dia menilai pemain migas yang asli pastilah sejak awal paham karakteristik bisnis di sektor energi tersebut. Pasalnya, terjun ke bidang migas selain membutuhkan dukungan finansial yang besar. Keberanian juga diperlukan karena bisnis ini rentan gagal.
"Resiko tinggi, modal gede, secara finansial itung-itungan nggak cocok, harusnya 100 barel cuma 80 barel, ada yang ngebor nggak dapat apa-apa," jelas Edi kepada wartawan di Resto Sarikuring, Jakarta, Rabu (26/6).
Atas dasar risiko bisnis itu, Edy menanggapi santai desakan publik mempercepat pelaksanaan pemberian saham (participating interest) 10 persen kepada pemerintah daerah jika wilayahnya menjadi basis produksi migas. Sampai sekarang wacana itu belum jelas kelanjutannya.
Di beberapa daerah telah muncul kasus perselisihan operator kilang dengan pemerintah daerah karena persolan bagi hasil 10 persen itu. Misalnya di Blok Masela, Maluku, atau Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Menurut Edy, besaran jatah bagi hasil kepada daerah itu masih dalam pembahasan. Sebab, ketika pemda ikut-ikutan menanamkan modalnya dan selama bertahun-tahun belum mendapatkan keuntungan, jelas akan membebani APBD.
"Hal-hal tertentu seperti riset gede, begitu cadangan drop, risiko teknikal berimbas ke finansial," lanjut Edi.
Berkaca dari risiko besar itu, Kementerian ESDM mengamati cara beberapa perusahaan multinasional yang sanggup tetap bertahan dalam bisnis migas di Indonesia.
Rahasianya, kata Edy, perusahaan asing rata-rata menggunakan subsidi silang. Jadi, ketika penghasilan migas dari Indonesia mandeg, bisa disuplai dari kilang di negara lain yang menghasilkan laba.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total nilai penawaran awal (open bid) untuk kelima blok migas itu senilai USD 1,5 juta, atau setara Rp24,195 miliar (kurs Rp 16.130 per dolar AS).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.
Baca SelengkapnyaTotal investasi komitmen pasti dari penandatangan WK ini senilai USD 96,92 juta, atau setara Rp1,56 triliun (kurs Rp16.130 per USD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaApapun yang dilakukan PHE adalah kewajiban atau mandatory untuk bisa meningkatkan potensi cadangan migas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaTIko menyebut ada banyak manfaat yang didapat jika pelaku usaha menabung emas.
Baca Selengkapnya