Pedagang pasar melihat BLSM hanya bentuk pencitraan
Merdeka.com - Asosiasi Pasar Se-Indonesia menilai rencana pemerintah memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diberlakukan dalam waktu dekat hanya sebuah pencitraan saja.
"Kebijakan BLSM itu palingan hanya membuat masyarakat awalnya senang dan sebuah pencitraan saja apalagi jelang Pemilu," ujar Sekjen Asosiasi Pasar Se-Indonesia Ngadiran saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (16/6).
Menurutnya, pemberian BLSM ini lebih bermuatan politis saja. Ini terlihat dari dana BLSM yang hanya bersifat sementara.
Dia pesimis pada rencana ini karena implementasi penyaluran dana BLSM rawan terhadap penyelewengan. "BLSM harusnya memang untuk rakyat tapi nanti kita lihat saja apa akan bener-benar tercair untuk rakyat atau siapa," jelas dia.
Saat ini BLSM masih menjadi inti perdebatan yang bukan hanya partai politik tapi juga elemen mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat tegas menolak. "Dana BLSM memang untuk rakyat tapi itu hanya buat pencitraan parpol saja," tegasnya
Sebelumnya, kompensasi BLSM sebesar Rp 150.000 per bulan telah disetujui pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, penyalurannya dikurangi dari lima bulan menjadi empat bulan.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah mengajukan lima bulan penyaluran BLSM dalam RAPBN-P 2013 guna mengantisipasi adanya tekanan ganda terhadap inflasi atau kenaikan harga barang yang juga akan terjadi pada saat memasuki bulan suci Ramadhan.
Namun, yang disetujui hanya empat bulan pun tidak masalah karena masih dalam jangkauan yang bisa ditolerir pemerintah.
"Tentu dalam 4 bulan itu masih di range, tapi kalau dikurangi lagi repot," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, masyarakat Solo sangat memahami ajang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaSolusi Ganjar itu mendapat respons positif nelayan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaIa berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca Selengkapnya