Pastikan Ketersediaan Pangan, Pemerintah Genjot Pembangunan Food Estate
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa Indonesia belum memiliki food estate. Padahal, food estate diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan, terlebih saat ada pandemi.
"Hingga kini Indonesia belum memiliki food estate," kata Luhut dalam paparannya di forum virtual, Standard Chartered ASEAN Business Forum 2020: Membuka Potensi Kawasan, Jakarta, Rabu (26/8).
Dia mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan food estate di Kalimantan dan Sumatera Utara. Hal ini untuk memastikan negara dapat menyediakan pasokan bahan pangan, bila terjadi sesuatu secara global.
"Di Kalimantan (luasnya) 1 juta hektare dan juga 30.000-40.000 hektare di Sumatera Utara," kata dia.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut meminta negara-negara di ASEAN perlu memperkuat upaya integrasi dan menghilangkan hambatan dalam perdagangan. ASEAN harus mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, wajib lindungi sumber daya alam dan mencegah eksploitasi sumber daya.
Selain itu ASEAN juga perlu mendukung investasi di industri hilir dan mendorong negara-negara untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global dalam teknologi hijau yang ramah lingkungan.
Sementara untuk dapat memulihkan kepercayaan pada multilateralisme dan perdagangan global. Luhut menilai ASEAN harus berkomitmen untuk menghindari pembatasan ekspor atas barang-barang penting, seperti peralatan medis dan, khususnya, produk makanan.
Kemudian, untuk mempersiapkan Indonesia dalam perdagangan regional dan global serta menjadi lebih kompetitif, Indonesia telah menyiapkan Omnibus Law yang akan segera disahkan awal bulan depan. Melalui Omnibus Law tersebut, harapannya dapat meningkatkan posisi Indonesia dalam peringkat easy of doing business dari 72 menjadi 50.
Sebagai informasi, dalam forum internasional tersebut hadir pula Menteri Senior dan Menteri Koordinator Kebijakan Sosial / Ketua MAS, Tharman Shanmugaratnam dan CEO Standard Chartered Group, Bill Winters.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaFood estate menjadi salah satu cara mengatasi masalah ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPerbincangan publik terkait food estate di tahun politik semakin memanas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Food estate sejatinya bukan program baru yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketahan pangan.
Baca Selengkapnyamembantah food estate yang diperintahkan Presiden Jokowi kepada Menhan Prabowo gagal.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pemerintah Jokowi tengah mengembangkan proyek food estate di berbagai wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan program Food Estate bukan punya Prabowo.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres, Mahfud: Jangan Seperti Food Estate yang Gagal dan Merusak, yang Benar Saja Rugi Dong Kita
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnya