Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya
Pasar Obligasi bakal positif akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG
Pasar Obligasi bakal positif akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) optimis pasar obligasi di Tanah Air akan bereaksi positif. Terlebih adanya perbaikan kondisi ekonomi makro dalam negeri dan akan diikuti positifnya kinerja IHSG. "Seperti kita ketahui, saat ini kondisi pasar keuangan secara umum masih berada dalam tren sideways. Kendati demikian, berdasarkan kondisi pasar obligasi akan bereaksi positif terlebih dahulu akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG," kata Direktur Marketing PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI), Upik Susiyawati di Jakarta.
Perbaikan pasar obligasi juga tercermin dari imbal hasil salah satu produk BRI Manajemen Investasi yaitu Reksa Dana Melati Pendapatan Utama yang mencapai sebesar 8,8 persen. Ini terhitung dalam periode 1 tahun terakhir per tanggal 24 Juli 2023.
"Pencapaian kinerja produk Reksa Dana Melati Pendapatan Utama menjadi hal positif bagi masyarakat investor," katanya.
Saat ini, BRI-MI memiliki produk reksa dana pendapatan tetap unggulan yang dapat menjadi pilihan bagi investor untuk melakukan investasi, yaitu Dana Reksa Melati Pendapatan Utama. "Dana Reksa Melati Pendapatan Utama merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap berdenominasi Rupiah yang memiliki strategi berinvestasi pada obligasi pemerintah dan/atau obligasi korporasi dengan rating minimal A,” ungkap Upik Susiyawati.
"Memanfaatkan kesempatan masuk ke dalam ekosistem BRI yang memiliki cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di daerah pedesaan dan terpencil kami berharap dapat mengoptimalkan distribusi produk dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar serta membantu para nasabah untuk mencapai kesejahteraan finansial," tambah Upik Susiyawati.
Sebelumnya, pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid. Selain itu, kinerja IHSG juga terus membaik.
Namun, sentimen global seperti kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) tetap perlu diwaspadai.
"The Fed terus menaikkan suku bunga ini perlu kita waspadai," ujar Handy dikutip dari Liputan6.com
Proyeksi terjaganya tren pertumbuhan ekonomi positif Indonesia di tahun 2024 terutama didorong oleh permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaPertanian adalah salah satu faktor utama pendukung kemandirian sebuah bangsa.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaMegatren adalah tren besar dan berjangka panjang yang mempunyai dampak signifikan terhadap masyarakat dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan basis manufaktur alternatif yang kompetitif dan sekaligus memiliki konsumsi dalam negeri yang kuat.
Baca SelengkapnyaDi tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca Selengkapnya