Paruh awal 2014 ekonomi lesu, setoran pajak naik 12,69 persen
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak semester I-2014 sebesar Rp 427,9 triliun, tumbuh 12,69 persen ketimbang realisasi periode sama tahun lalu. Penerimaan sebesar itu setara dengan 43,2 persen target APBN Perubahan 2014.
"Tumbuh segitu padahal pertumbuhan ekonomi kita melambat lho. Karena ada effort. Kinerja kita tingkatkan, ekstensifikasi lah,” kata Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Fuad Rahmany, Jakarta, Rabu (16/7) malam.
Jika dirinci, penerimaan pajak sebesar Rp 427,9 triliun itu terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas Rp 242,2 triliun. Kemudian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang mewah (PPnBM) mencapai Rp 182,1 triliun. Lalu, Pajak Bumi Bangunan Rp 961 miliar, dan pajak lain-lain sebesar Rp 2,6 triliun.
Diluar itu, PPh migas setorannya masih relatif stabil, mencapai Rp 44,4 triliun.
Fuad menjelaskan, potensi untuk meningkatkan penerimaan pajak masih besar. Ini lantaran tingkat kepatuhan wajib pajak usaha kecil dan menengah masih rendah. Selama ini, penerimaan pajak masih dominan berasal dari sektor pertambangan dan manufaktur.
“Yang paling rentan yang kecil-kecil, karena kita enggak cukup orang,” tandasnya.
Terkait itu, Bank Indonesia merilis hasil survei penjualan eceran Mei 2014. Disebutkan bahwa penjualan riil kelompok barang budaya dan rekreasi terkontraksi 11 persen (YoY), disusul kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang anjlok menjadi hanya 17,7 persen dari awalnya 20,7 persen (YoY). Alhasil, bank sentral memerkirakan bakal terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di triwulan II tahun ini.
Namun, perlambatan itu akan moderat. Ini lantaran terjadi pergeseran pembayaran gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil dari biasanya Mei-Juni ke Juli.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya