Organda sebut transportasi umum Indonesia bisa setara dengan AS

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim di era kepemimpinannya bakal memajukan moda transportasi umum khususnya darat. Namun, bukannya membaik, kondisi transportasi darat kini justru memburuk lantaran kurangnya infrastruktur memadai serta harga suku cadang yang melambung tinggi diakibatkan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).

Meski demikian, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) Eka Sari Lorena menyebut moda transportasi umum khususnya di darat mampu sejajar dengan yang ada di AS dalam waktu 15 tahun mendatang.

"Saya rasa bisa dalam kurun waktu 15 tahun, angkutan umum kita dapat menyamai AS," ujar Eka saat Launching Bedah Buku Membela Angkutan Umum di Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan, Minggu (3/5).

Namun, lanjutnya, bukanlah hal yang mudah guna mencapai momentum tersebut. Perlu adanya sinergi antara pemerintah, operator serta masyarakat yang notabenenya sebagai konsumen.

Eka menambahkan, salah satu syarat pencapaian tersebut yakni mendidik atau adanya kesadaran publik akan penggunaan angkutan umum. "Lalu melakukan penegakkan hukum karena di negara kita belum seperti itu, mengubah karakter, menerapkan peraturan atau kebijakan tepat. Masyarakat juga harus dihukum paksa, diberikan denda atau sanksi jika melanggar dan dipaksa naik angkutan umum, dipaksa ada insentif. Jadi jangan cuma sekadar wacana membenahi transportasi massal kita," jelasnya.

Sedangkan, untuk keamanan di dalam angkutan umum sendiri, tambahnya, perlu adanya pertumbuhan ekonomi yang di level 7 persen. "Ada copet di angkutan umum itu karena mereka terpaksa juga akibat lapar, perut kosong. Coba kalau mereka kenyang, pasti akan malu mencopet. Mereka juga pasti tidak akan senang mencopet, mana mau menafkahi keluarga dengan cara tidak halal," tandasnya.