OPEC Butuh Investasi USD 12 Triliun Penuhi Kebutuhan Energi Dunia
Merdeka.com - Senior Upstream Oil Industry Analyst OPEC, Mohammad A. Alkazimi menyebut bahwa OPEC membutuhkan investasi USD 12 triliun di bidang minyak dan gas (Migas) hingga tahun 2045. Nilai investasi fantastis ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia.
Menurut dia, permintaan akan kebutuhan energi akan terus meningkat hingga 23 persen pada tahun 2045. Maka dalam hal investasi, OPEC terus mengulangi apa yang telah disampaikan sebelumnya bahwa investasi besar sangat diperlukan.
"Pendorong utama permintaan energi masa depan adalah pertumbuhan ekonomi global yang mencapai dua kali lipat dan penambahan sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia pada 2045," ujar Alkazimi, Bali, ditulis Sabtu (26/11).
Sebelumnya, negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam Organization of The Petroleum Exporting Country (OPEC) belum lama ini melansir kajian World Oil Outlook 2022 pada ajang Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC).
World Oil Outlook mengkaji perkembangan permintaan energi dan minyak, pasokan dan penyulingan minyak, ekonomi global, kebijakan dan perkembangan teknologi, tren demografis, dan isu lingkungan serta pembangunan berkelanjutan.
"Kajian ini menawarkan penilaian prospek jangka menengah dan panjang, tetapi bukan merupakan prediksi," kata dia.
Menurut Al Kazimi, ketika menyusun World Oil Outlook pada 2021, tidak ada yang bisa meramalkan peristiwa yang terjadi pada 2022 terkait krisis energi, khususnya di Eropa, dan perkembangan geopolitik. Sebaliknya, Outlook menyajikan referensi yang bermanfaat sebagai wujud komitmen OPEC untuk berbagi pengetahuan dan transparansi data.
Pendorong Permintaan
Dia menerangkan bahwa pendorong utama permintaan energi masa depan adalah pertumbuhan ekonomi global dua kali lipat dan penambahan sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia pada 2045.
Faktor-faktor lain yang juga berperan, seperti urbanisasi dan pengeluaran kelas menengah terutama di negara-negara berkembang, serta kebutuhan energi.
Oleh karena itu, permintaan energi primer global diperkirakan akan terus tumbuh dalam jangka panjang, meningkat signifikan sebesar 23 persen hingga tahun 2045. Energi terbarukan akan meningkat secara signifikan lebih cepat daripada sumber lainnya dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sekitar 7,1 persen hingga tahun 2045.
"Dari komoditas minyak, kami berharap minyak mempertahankan bagian terbesar di bauran energi, menyediakan hampir 29 persen dari kebutuhan global pada tahun 2045," tuturnya.
Lebih lanjut, gas alam akan menjadi bahan bakar fosil dengan pertumbuhan tercepat. Sebagian didorong oleh tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, permintaan industri dan penggantian batubara pada pembangkit listrik dalam jangka panjang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca Selengkapnya