Miliki Potensi Besar, Jateng Mulai Garap Energi Baru Terbarukan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar. Mulai dari panas bumi hingga gas rawa, tapi belum diolah dengan maksimal.
"Potensi energi baru terbarukan di Jawa Tengah ternyata banyak sekali. Waktu itu kita bicara gas rawa, dan itu lumayan karena cukup banyak dan kita coba terapkan di beberapa tempat," kata Ganjar dalam webinar pada Selasa (2/3).
Potensi EBT yang cukup besar di Jateng adalah panas bumi mengingat ada banyak gunung berapi. Saat ini sudah ada enam Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi di sana, termasuk di Dieng, Umbul Telomoyo, Ungaran, Baturaden, Gunung Lawu, dan Guci. Namun yang baru berproduksi adalah WKP Dieng sebanyak 60 MW.
Berdasarkan penjelasannya, Jateng memiliki cadangan panas bumi sebanyak 1.344 MW. "Panas bumi luar biasa, kita punya beberapa tempat karena banyak gunung berapi di kita. Gunung Lawu masih disiapkan tapi rakyatnya belum setuju," ujarnya.
"Sedangkan Gunung Slamet sudah jalan investasinya tapi terhambat karena ternyata masyarakatnya belum terlalu banyak disosialisasikan sehingga protes itu mau mengelola panas bumi atau merusak hutan. Ini yang terjadi di beberapa titik," jelas Ganjar.
Selanjutnya
EBT lain adalah bayu, tapi potensi angin di Jateng sangat kecil. Potensi EBT lain termasuk biomassa, biogas, energi surya, dan air.
Energi air ini, kata Ganjar, ada di berbagai tempat. Jateng memiliki energi air untuk pembangkit listrik dengan total kapasitas sekira 386,32 MW yang berada di berbagai wilayah termasuk di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Brebes, dan Pemalang.
Mengenai energi surya, menurut Ganjar, kantor-kantor pemerintah daerah di Jateng sudah mulai menggunakannya. "Energi Surya tentu saja mulai kita pakai, kantor-kantor mulai kita biasakan untuk pakai itu," tuturnya.
Implementasi EBT ini akan dilakukan secara bertahap. Ganjar pun menilai dibutuhkan pemahaman semua pihak untuk mulai bergeser dari energi fosil ke EBT.
Komitmen Ganjar sebagai pemimpin Jateng juga didukung dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Umum Energi Daerah. "Maka di wilayah tadi yang beberapa energi alternatif ramah lingkungan, mulai kita garap sekarang," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBeberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.
Baca Selengkapnya