Meski rawan aksi ambil untung, tren rupiah diprediksi masih menguat
Merdeka.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini melemah. Bahkan mencoba meninggalkan level Rp 13.400 per USD akibat aksi ambil untung.
Data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 20 poin ke level Rp 13.432 per USD dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan kemarin Rp 13.412 per USD. Sementara kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (9/10) naik ke level Rp 13.521 dari posisi hari sebelumnya Rp 13.809 per USD.
Analis PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan meski rawan aksi ambil untung, namun jika terjadi pelemahan tidak akan terlalu dalam, apalagi laju Indeks dolar AS cenderung sedang tertekan.
"Sehingga tren kenaikan belum akan terpatahkan," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Senin (12/10).
Menurutnya, ekspektasi para pelaku pasar terhadap sikap The Fed masih akan melunak membuat indeks USD masih menunjukkan penurunan. Ini dapat dimanfaatkan tidak hanya sejumlah harga komoditas yang mengalami penguatan, namun laju mata uang sejumlah kawasan pun turut mengalami peningkatan.
Laju rupiah pun turut dapat memanfaatkan penguatan tersebut untuk dapat ikut menguat.
Selain itu, sentimen dari dalam negeri pun juga turut mendukung di mana masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi tidak hanya kebijakan Bank sentral (BI) namun, juga kebijakan pemerintah.
Pelaku pasar berharap paket kebijakan tersebut bukan hanya sekedar menjadi paket hemat yang secara tulisan di atas kertas bagus namun, juga diikuti dengan realisasi maupun implementasinya.
"Sejauh ini laju Rupiah dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan baik sehingga tren kenaikan belum akan terpatahkan. Tetap harus dapat menyesuaikan dengan riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar. Laju Rupiah di atas target resisten 13.779. Rp 13.650-13.475 (kurs tengah BI)."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnya