Menteri Bambang Soal Ibu Kota Baru: Jakarta Merupakan Pilihan Belanda
Merdeka.com - Pemerintah berencana untuk melakukan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah lain di luar Jawa. Salah satu lokasi ibu kota baru yang dianggap paling berpotensi adalah daerah Kalimantan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegro, mengakui rencana pemindahan ibu kota negara ini pun tidak lepas dari muatan politis. Oleh karenanya, rencana pemindahan ibu kota negara ini terus digodok oleh pemerintah.
"Pasti ada motif politik. Kita ingin ibu kota baru itu Indonesia sentris, karena didesain dan dipilih bangsa sendiri," ujar Menteri Bambang dalam acara Forum Merdeka Barat di Kementerian Bappenas, Jakarta, Rabu (10/8).
Menteri Bambang menceritakan, Jakarta dipilih sebagai ibu kota Indonesia merupakan pilihan dari Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Atas dasar itu, pemerintah ingin membangun ibu kota baru yang dibangun dan dipilih oleh bangsa sendiri.
"Kita ingin punya ibu kota yang kita desain dan bangun dengan kemampuan sendiri," kata Menteri Bambang.
Menteri Bambang menambahkan nantinya ibu kota baru dibangun di wilayah yang benar-benar baru. "Mengenai lahan, kita ingin kota baru ini yang dibangun dari 0 menjadi kota ideal. Sehingga desainnya membutuhkan lahan yang luas. Kita ingin pertumbuhan kotanya terkendali," pungkas dia.
Manfaat Pemindahan Ibu Kota Versi Brasil
Duta Besar Brazil untuk Indonesia, Rubem Barbosa, menambahkan bahwa pemindahan ibu kota negara banyak sekali manfaatnya. Bagi Brasil sendiri, setidaknya ada dua manfaat yang didapatkan saat pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Rio de Janiero ke Brasilia.
"Manfaat pertama adalah pemerataan penduduk dan ekonomi," katanya.
Kemudian manfaat kedua yang dirasakan Brasil ialah juga terjadi integrasi wilayah yang lebih baik. "Mungkin pembangunan Brasilia bukan satu-satunya faktor yang membuat itu terjadi, tapi dengan adanya Brasilia memainkan peran yang sangat besar karena terletak di tengah-tengah negara," katanya.
Rubem menambahkan saat ini Brasilia merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Brasil. Menurutnya, itu sama sekali tidak direncanakan pada saat pemindahan ibu kota negara.
"Di Brasilia itu tidak direncanakan tapi itu menarik banyak pihak. Kamu punya pemerintahan punya rakyat yang tertarik untuk bekerja dan Brasilia memiliki daya tarik untuk bisnis itu. Intinya pemerintahan menarik minat banyak sekali orang," ungkapnya.
Lebih lanjut Rubem menjelaskan ide utama membangun Brasilia sebagai ibu kota negara baru adalah tidak hanya karena Rio de Janiero berkembang terlalu cepat sehingga tidak bisa mengakomodasi pemerintahan lagi, seperti Jakarta, tapi juga keharusan bagi pemerintah untuk pemerataan populasi dalam kaitannya dengan memaksimalkan wilayah yang dimiliki negara.
"Berbeda dengan (ibu kota baru) Indonesia, waktu itu kami harus membangun Brasilia dari awal, sekitar 1.200 km dari Rio di mana tidak ada apa-apa di sana pada waktu itu, tidak ada jalan, tidak ada rel kereta, benar-benar operasi besar-besaran yang membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun. Awalnya untuk mengakomodasi 1 juta penduduk, tapi sekarang sudah 3,3 juta penduduk," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaTak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaMomen Iriana Tinggalkan Tempat saat Jokowi Sambutan, Panglima TNI Hingga Pejabat Langsung Menoleh
Saat Jokowi pidato, Iriana justru kedapatan meninggalkan lokasi.
Baca Selengkapnya