Mengenang Kejayaan Kemayoran International Airport, Bandara Pertama di RI
Merdeka.com - Kemayoran International Airport atau yang dikenal dengan nama Bandara Kemayoran merupakan bandar udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional. Landasan bandar udara ini dibangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940, tepat 79 tahun silam.
Bandar udara ini memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yakni landasan pacu utara-selatan dengan panjang 2.475 x 45 meter dan landasan pacu barat-timur dengan panjang 1.850 x 30 meter.
Sebelum peresmian, pada 6 Juli 1940 tercatat Bandara Kemayoran sudah mulai beroperasi dengan pesawat pertama yang mendarat yaitu jenis D-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maastschapik (KNILM) yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan.
Selain menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran, DC-3 juga merupakan pesawat pertama yang bertolak dari Kemayoran menuju Australia, sehari kemudian.
Sedangkan pada hari peresmian, KNILM menggelar beberapa pesawat miliknya. Di apron terdapat pesawat DC-2 Univer, DC-3 Dakota, Foker F-VIIb 3m, Grumman G-21 Goose, de Havilland, DH-89 Dragon Rapid, dan Lockheed L-14 Super Electra.
Pada 9 Februari 1942, Bandara Kemayoran diserang pesawat tempur milik Jepang. Belanda tak mampu menangkal serangan tersebut. Berbagai pesawat komersial milik KNILM pun kemudian dipindah ke Australia. Ketika Jepang menyerah pada Sekutu, Belanda kembali mengambil alih penguasaan bandara ini hingga 1949.
Barulah pada tahun 1958 setelah selesai perang kemerdekaan, pengelolaan penerbangan sipil dan pelabuhan udara langsung dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yaitu Djawatan Penerbangan Sipil yang sekarang dikenal dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Di 1960 pengelolaan Bandara Kemayoran diserahkan kepada BUMN yang diberi nama Perusahaan Angkasa Pura Kemayoran yang kemudian berganti nama menjadi Perum Angkasa Pura I.
Jejak Bandara Kemayoran bahkan sempat diabadikan dalam sebuah komik legendaris dunia Tintin dengan judul Penerbangan 714 ke Sydney yang dirilis pada 1968. Komik Belgia rekaan Herge itu seolah menjadi saksi bisu akan kemegahan bandara terbaik di kawasan ASEAN tersebut.
Di masa pemerintahan Soeharto, Bandara Kemayoran semakin ramai. Pada periode 1970-1980-an, frekuensi penerbangan tembus hingga 100 ribu pesawat setiap tahunnya. Hal itu mengakibatkan pemerintah kewalahan.
Saking sibuknya, pemerintah sempat memindahkan penerbangan internasional ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sehingga, Bandara Kemayoran hanya melayani penerbangan domestik. Bersamaan dengan itu, pemerintah mulai membangun bandara baru di Cengkareng dengan nama Bandara Soekarno-Hatta yang mulai beroperasi pada 1 Mei 1985.
Tiga bulan sebelum Bandara Soekarno-Hatta dibuka, Bandara Kemayoran perlahan mulai ditutup. Hingga pada 31 Maret 1985 pukul 00:00 WIB atau setelah 45 tahun beroperasi, bandara ini resmi berhenti beroperasi untuk selama-lamanya. Alasan lain ditutupnya Bandara Kemayoran dikarenakan dianggap sudah tak layak lagi beroperasi karena letaknya di tengah kota dan kebutuhan pembangunan wilayah Jakarta Utara yang sangat tinggi.
Masalah keselamatan penerbangan juga menjadi faktor lain penutupan Bandara Kemayoran. Jarak landasan udara Bandara Kemayoran yang menyilang, juga berdekatan antara Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.
Kini kawasan tersebut berubah menjadi pusat bisnis dan permukiman. Beberapa hotel berbintang, perkantoran, pusat niaga dan perbelanjaan internasional juga dibangun di kawasan itu.
Saat ini, Bandara Kemayoran dapat dikenang melalui Jalan Benyamin Syueb dan Jalan HBR Motik yang dahulunya merupakan landasan pacu dari Bandara Kemayoran. Hingga saat ini juga masih berdiri sebuah menara berupa Air Traffic Control (ATC) bandara tersebut.
Reporter: Nabila Bilqis
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh.
Baca SelengkapnyaNama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenhub menyebut bandara-bandara yang turun kasta ini lantaran selama ini hanya menangani penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bandara ini ditargetkan beroperasi pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaBandara ini menjadi bandara alternatif bagi yang ingin menuju ke Kediri tanpa harus melalui bandara Juanda.
Baca SelengkapnyaMode transportasi udara dengan pesawat terbang juga bisa menjadi pilihan berkunjung ke kota kembang.
Baca Selengkapnya