Mengekor bursa global dan regional, IHSG dibuka menguat
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil dibuka menguat 26 poin sejalan dengan penguatan bursa global dan regional. IHSG naik tipis 0,52 persen ke level 5.027. Sementara indeks LQ45 juga ikut dibuka naik 6,231 poin atau 0,74 persen ke level 852,762.
IHSG berpeluang rebound dengan didukung sentimen positif bursa global dan regional Asia yang mayoritas positif pada pembukaan pagi ini. Bursa Nikkei bergerak positif dan berada dalam level tertingginya sejak tiga pekan terakhir. Kenaikan tersebut terjadi setelah pasar berekspektasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga bukan pada akhir tahun ini melainkan awal semester kedua tahun depan.
Wall Street ditutup menguat. Wall Street menguat didorong sentimen the Fed yang menunda menaikkan suku bunga meskipun sebenarnya the Fed mengakhiri program pembelian aset yang beredar di pasar. Dow Jones naik dengan kembali berada pada level diatas 17.000 poin dengan didukung kenaikan 27 dari 30 komponennya, sementara indeks S&P menguat dengan didorong oleh kenaikan sektor energi dan industri.
Dari bursa regional, indeks Nikkei 225 melesat 207,44 poin atau naik 1,35 persen ke level 15.537. Indeks Hang Seng naik 246,25 poin atau 1,05 persen ke level 23.766. Sedangkan Indeks Straits Times naik 10,71 poin atau 0,33 persen ke level 3.222.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnya