Masa depan ekonomi dunia makin suram

Merdeka.com - Pemulihan ekonomi dunia pascahantaman krisis keuangan dan krisis utang yang membelit negara maju, semakin tidak pasti. Bahkan, masa depan ekonomi dunia semakin suram di tahun mendatang setelah lembaga internasional melakukan koreksi atas prediksi laju pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah melihat ketidakpastian perekonomian global masih akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Perlu kesiapan dari pemangku kepentingan sebagai langkah antisipasi.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, dana moneter internasional (INternational Monetary Fund/IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan lebih rendah ke depannya.

"Risiko untuk terus turun lagi tetap besar. Itu akan terjadi dalam beberapa tahun kedepan," ujarnya saat ditemui di acara Pekan Reksa Dana Nasional di Central Park, Jakarta, Kamis (18/10).

Meski di antara negara-negara G20, Indonesia menjadi salah satu negara yang diprediksi akan tetap tumbuh 6 persen ditengah krisis global, tingkat kewaspadaan tidak boleh kendur. Langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah adalah mempertahankan stabilitas fiskal.

"Menjaga stabilitas dan keseimbangan makro yang mana tugas pemerintah untuk menjaga APBN," tuturnya.

Pemerintah juga akan memperbaiki dan menyempurnakan regulasi, governance dan daya tahan sektor keuangan. Selain itu perlu juga upaya dari lembaga keuangan tanah air untuk meningkatkan kedalaman capital market.

"Target 5 juta investor baru reksa dana sudah sejalan dengan itu," ucapnya.