Krisis keuangan 2008 bisa terulang karena kredit macet bank China?
Merdeka.com - Perbankan China saat ini disebut sedang menghadapi krisis kredit yang diprediksi akan mengakibatkan kerugian besar. Kerugian bank China diprediksi lebih besar 400 persen dibanding saat bank di Amerika Serikat mengalami krisis kredit perumahan atau subprime mortage crisis pada 2008 silam.
"Ini mirip dengan perbankan AS dengan pendekatan krisis keuangan global. Sistem perbankan China sangat ekspresif dan mengambil risiko yang tidak bertanggung jawab," ucap pendiri Dallas Hayman Capital, Bass seperti dikutip dari CNBC, Jumat (12/2).
"Kerugian perbankan China bisa 400 persen lebih besar dibanding kerugian bank AS saat krisis kredit perumahan."
Sistem perbankan China telah berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, di mana aset tumbuh menjadi USD 34,5 triliun dari sebelumnya hanya USD 3 triliun.
Pertumbuhan aset perbankan China didorong ekspansi kredit yang sangat cepat namun sering tidak efisien.
"Sistem perbankan China lebih berbahaya ketika kita sadar bahwa ternyata bank besar memberi pinjaman tidak berdasarkan kemampuan untuk membayar. Sebaliknya, keputusan ini adalah keputusan politik yang dibuat oleh negara," katanya.
Krisis kredit di AS pada 2008 silam terbukti jadi pemicu krisis global yang menghantam banyak negara. Perbankan China saat ini menuju ke posisi yang sama. "Ini adalah bom waktu yang terus berjalan dalam sistem perbankan China," sambungnya lagi.
"Bank di China akan kehilangan sekitar USD 3,5 triliun dari ekuitas jika mereka kehilangan 10 persen aset. Secara historis, nyatanya China telah kehilangan lebih dari 10 persen aset selama siklus kredit macet.
Dia mencatat, saat krisis kredit perumahan di AS pada 2008 silam, bank di AS kehilangan sekitar USD 650 juta selama krisis keuangan global.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaGanjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaProses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca Selengkapnya