Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kadin minta Jokowi cabut aturan pelarangan ekspor tambang

Kadin minta Jokowi cabut aturan pelarangan ekspor tambang Ilustrasi Pertambangan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komite Tetap Mineral Kadin, Poltak Sitanggang terlihat kesal dengan implementasi UU No 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batu bara. Menurut Poltak, dalam aturan tersebut tidak ada larangan melakukan ekspor mineral mentah tapi hanya pengendalian.

Menurut Poltak, penyetopan ekspor mineral mentah saat ini hanyalah kebijakan oknum tertentu yang dinilai menyusahkan pengusaha tambang.

"Yang melarang itu adalah kebijakan yang dibuat oleh oknum tertentu dengan mengatasnamakan hilirisasi sehingga terjadilah pelarangan seperti sekarang," ucap Poltak di Kantor Kadin, Kuningan, Jakarta, Jumat (29/8).

Menurut Poltak, inkonsistensi pemerintah seperti ini membuat kekayaan alam Indonesia tidak mampu memberikan kontribusi pada perekonomian. Poltak berharap pemerintahan Jokowi-Jk mendatang bisa melihat dan menafsirkan UU tersebut secara jelas.

"Pemerintah yang akan datang kita harapkan mampu mengeksekusi. Jadi menteri yang membidangi ini bukan hanya mampu membuat UU, tapi juga mampu mengeksekusi sehingga oil and gas kita, mineral kita, dan kekayaan alam kita berkontribusi langsung terhadap APBN, devisa, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat," tegasnya.

Poltak bahkan menyebut, jika kekayaan alam dimanfaatkan sesuai UUD 1945 maka Indonesia juga tidak akan ribut-ribut lagi masalah besarnya subsidi BBM. "Sehingga kita tidak punya masalah lagi ke depan dengan wacana-wacana kenaikan BBM," tuturnya.

Poltak meminta Jokowi-Jk untuk mencontoh Malaysia dan Jepang dalam mengelola hasil tambang. Kedua negara tersebut tidak pernah melarang ekspor mentah hanya mengendalikan melalui trading house.

"Kita minta mengubah peraturannya, meningkatkan pengawasan, membuat salah satu yang konkret, jadi industri tambang ini untuk melakukan pengontrolannya tidak bisa langsung mengekspor atau menjual ke pembelinya. Tapi harus melalui trading house seperti di Jepang dan Malaysia," ucap Poltak.

Poltak menyebut, Malaysia telah berhasil mendirikan trading house khusus di kelapa sawit. Malaysia punya trading house CPO, namun ironinya kebun mereka berada di Indonesia.

"Sehingga index CPO itu Ringgit, kenapa bukan rupiah. Ini ironi. Untuk kekayaan alam ini kita harapkan pemerintah baru untuk mampu mengeksekusi dan mampu membuat aturan yang pro rakyat, bukan pro yang lain," tegasnya.

Poltak meyakini perbaikan dalam pengelolaan hasil alam ini akan diselesaikan Jokowi dalam 100 hari kerja. Poltak meyakini Jokowi-JK mempunyai keinginan agar kekayaan alam memberikan kontribusi lebih kepada negara dan tidak harus berhenti ekspor seperti sekarang.

"Kalau memang ada kemauan, ada willingness dalam meningkatkan tata kelola ini kita ajak duduk bersama, bagaimana industri ini mampu berkontribusi langsung. Itu yang saya katakan tadi, tanpa harus mengeksploitasi besar-besaran, tapi menata kembali tata kelola tambang ini sehingga berkontribusi langsung terhadap devisa kita," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara

Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan

Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajukan Cuti pada Siapa Jika Mau Ikut Kampanye? Ini Kata KPU
Jokowi Ajukan Cuti pada Siapa Jika Mau Ikut Kampanye? Ini Kata KPU

Sementara itu, aturan yang sama juga berlaku untuk menteri-menteri yang terlibat kampanye.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siapkan Keppres Pemberhentian Mahfud MD dari Menko Polhukam Pagi Ini
Jokowi Siapkan Keppres Pemberhentian Mahfud MD dari Menko Polhukam Pagi Ini

Mahfud MD menyerahkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam pada Kamis (1/2) kemarin.

Baca Selengkapnya