Jumlah Pengunjung Turun 95 Persen, Hotel di Puncak Rumahkan Karyawan
Merdeka.com - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penurunan tingkat hunian hingga 95 persen sejak merebaknya Covid-19, bahkan sejumlah hotel di kawasan Puncak-Cipanas,terpaksa merumahkan pegawainya.
"Sejak merebaknya Covid-19, tingkat hunian paling tinggi diangka 5 persen, sehingga pihak pengelola terpaksa merumahkan karyawan untuk mengurangi pengeluaran karena sepinya hunian," kata Ketua PHRI Cianjur, Nano Indra Praja dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (1/4).
Sepinya tingkat hunian sangat dirasakan pengelola hotel dan restoran sejak dua pekan terakhir, tepatnya sejak diberlakukannya jaga jarak sosial dan kerja dari rumah di seluruh wilayah di Indonesia.
Sehingga tingkat hunian terjun bebas dari 50 persen menjadi 95 persen, sejak dua pekan terakhir. Bahkan empat hotel di kawasan Puncak-Cipanas, sejak dua pekan terakhir terpaksa merumahkan ratusan orang karyawannya.
Meskipun sebagian besar karyawan yang dirumahkan tetap mendapatkan haknya, namun tidak sedikit yang rumahkan tidak dibayar. "Kami tetap memberikan masukan terkait hal tersebut, agar karyawan dirumahkan tetap dibayar," katanya.
Minta Keringanan Pajak
Seiring menurunnya tingkat hunian dan karyawan yang tetap harus dibayar, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan keringanan bagi 29 orang anggota PHRI Cianjur, dalam pembayaran pajak.
"Harapan kami dapat dihilangkan dulu pembayaran selama penanganan dan hingga selesainya COVID-19. Saat ini hotel yang masih beroperasi sekalipun tidak ada menginap," katanya.
Meskipun tidak dapat dihilangkan penagihan pajaknya, minimal nilainya setengah dari nilai pajak yang seharusnya dibayarkan agar anggotanya tetap bertahan di tengah kondisi sulit seperti saat ini.
Sepinya tingkat hunian tersebut dibenarkan Manager Marcom Le Eminence Hotel Muhamad Rizki Sutrisna. Dia menjelaskan selama ini dari 379 kamar yang tersedia, bisanya terisi hingga 80 persen.
Namun sejak diberlakukannya sosial disntance dan work from home untuk memutus rantai Covid-19 tingkat hunian paling tinggi hanya mencapai 5 persen. Sehingga pihaknya akan mengambil langkah merumahkan karyawan.
"Sampai hari ini, belum ada karyawan yang dirumahkan, tapi kalau terus berlarut kemungkinan sebagian besar karyawan akan dirumahkan. Harapan kami semua dapat berlalu dan Indonesia bebas Corona," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaImbasnya usaha restoran hingga hotel di sepanjang wilayah Pantura menjadi gulung tikar.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaHotel bintang tiga pertama di IKN ini Rencananya akan mulai beroperasi sebelum 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDesa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1).
Baca Selengkapnya