JK: Tenaga ahli kita kalah dari asing karena tak terbiasa teliti
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya perombakan besar-besaran dalam hal struktur kerja, birokrasi serta proses pembangunan. Salah satu yang harus diubah adalah ketergantungan terhadap pihak lain atau perusahaan asing. JK yakin, Indonesia tidak kekurangan tenaga ahli untuk mendukung proses pembangunan.
"Hal yang harus diperbaiki adalah ketergantungan. Kalau mau bangun hal rumit, mau bikin gedung besar, airport, jalan tol maka panggil asing. Padahal kita ada berapa ratus S2 dan S3 di sini," kata JK di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7).
Menurut JK, penyebab kurang kompetitif-nya para ahli di Indonesia dibandingkan asing lantaran tidak terbiasa dengan hal-hal yang bersifat rinci.
"Kenapa tidak percaya diri? Kita malas detail. Sejak dulu, saya mengatakan membangun harus pakai 3 kekuatan. Kekuatan otak, otot, dan kantor. Tidak mungkin bangun tanpa kekuatan ini. Ternyata kalau dimusyawarahkan selesai," kata JK.
JK mengaku pernah memanfaatkan tenaga ahli dari dalam negeri dalam pembangunan bandara di Makassar dan Medan. Hasilnya, kedua bandara tersebut berhasil berdiri dengan struktur yang megah.
"Waktu semua mau bikin airport Makassar dan Medan saya minta jangan ada orang asing. Bikin sendiri. Hanya 3 bulan perencanaan selesai dan semua bingung ternyata saya bisa. Itulah tentu yang mendasari kenapa kita harus bangun dengan pikiran cerdas," ucap JK.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya