Jelang lengser, SBY minta menteri tekan inflasi dan pengangguran
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) menginstruksikan agar kementerian bidang ekonomi menjaga stabilitas harga pangan dan inflasi hingga masa kerjanya yang tinggal sedikit lagi tuntas.
"Jangan kita menunggu sampai harga bergejolak kembali, tapi mari pastikan ada kecukupan suplai," tegas SBY saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantornya, Jakarta, Kamis (16/1).
Dia menegaskan, Jika harga pangan tidak dapat terkendali, maka dapat menyebabkan inflasi yang tinggi bagi masyarakat.
"Sekali lagi, stabilitas harga, utamanya harga pangan dengan segala cara dan upaya," pinta SBY .
Selain itu, SBY juga berharap agar pemerintahannya tetap dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk mencegah pengangguran. Hal itu juga menjadi prioritas pemerintah di samping masalah pangan.
"Berkaitan dengan itu, saya harap pembangunan infrastruktur yang sudah ada dalam MP3EI, sebagian tengah berlangsung, sebagian tahun ini, dan seterusnya itu dapat dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan," tandasnya.
Selain pembangunan infrastruktur, penyerapan tenaga kerja juga memerlukan kontribusi dari tiga bidang sekaligus, yakni industri, pertanian dan pangan. Atas alasan itu, SBY meminta agar kedua hal tersebut dilaksanakan hingga akhir jabatannya nanti.
"Tolong dua prioritas itu yang perlu kita laksanakan bersama," ujar SBY .
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Yahya berkelakar sebagian masyarakat merupakan bagian dari NU sehingga tidak perlu kaget jika menteri kabinet pemerintahan selanjutnya dari NU.
Baca SelengkapnyaUpaya ini dibutuhkan Pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.
Baca SelengkapnyaSuharso menegaskan tugas yang telah diberikan kepadanya sebagai menteri akan dikerjakan semaksimal mungkin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Reaksi Anies Jika Prabowo Tawari Jadi Menteri: Pembentukan Kabinet Kapan?
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku tidak membicarakan mengenai susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca Selengkapnya