Investor asing masih takut tanamkan modal di Aceh
Merdeka.com - Investor asing masih enggan menanamkan dananya di Aceh karena faktor keamanan. Kondisi di Aceh dinilai belum kondusif meski perdamaian antara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah berjalan 9 tahun.
Meski begitu, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar melihat kondisi keamanan di Aceh terus menunjukkan kemajuan positif dan semakin membaik. Dengan demikian diharapkan investor asing mulai berminat untuk berinvestasi di Aceh yang banyak memiliki potensi dan Sumber Daya Alam (SDA).
"Pada umumnya kalau Aceh ada stabilitas keamanannya terjamin tentu ada investor yang datang, bukan hanya dari Singapura, tetapi seluruh dunia, karena potensi di sini sangat banyak," kata Anil Kumar Nayar di Aceh, Senin (25/8).
Dalam waktu 9 tahun terakhir harus diakui situasi keamanan di Aceh semakin membaik. Terlepas masih ada sejumlah regulasi yang sesuai dengan MoU Helsinki masih dalam proses dan masih berjalan dari Pemerintah Pusat dan juga insiden-insiden kecil lainnya.
"Tiap tahun kami memantau keamanan di Aceh semakin stabil dan ini adalah kemenangan masyarakat Aceh dan juga Indonesia. Ini tentu prospek untuk Aceh. Meskipun kami tidak konsen pada keamanan, tetapi harapannya keamanan bisa terus berlanjut keamanannya terjamin agar investor mau masuk."
Disinggung soal investasi yang rencananya akan dikerjasamakan dengan pemerintah daerah Aceh, Nayar mengaku sejauh ini masih dalam tahap proses pemetaan dan penggalian potensi sebelum diinformasikan kepada investor Singapura.
"Kita datang kemari untuk melihat apa potensi di daerah, karena otonomi daerah itu hubungan Singapura dengan daerah-daerah penting, dan ini sudah ada pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, Gubernur Aceh dan juga Wali Nanggroe Aceh untuk berbicang bidang apa yang bisa kerjasama nantinya," imbuhnya.
Dia menuturkan, pemerintah Singapura memiliki satu program unggulan yaitu Corporation Program yang konsen di bidang transportasi, Water Treatment (pengelolaan air bersih) dan Food Production (produksi makanan).
"Pengalaman kami bisa diikuti nantinya dan kami telah mengundang orang Aceh untuk bertemu di Konsulat Singapura di Medan untuk membahas dan membagi pengalaman," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mengklaim, sudah banyak calon investor asing yang akan menanamkan modalnya di IKN, salah satunya dari Singapura.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaLangkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum
Baca Selengkapnya