Investasi Rp 50 M, Phapros Akan Kuasai Produk Anastesi Gigi di Indonesia
Merdeka.com - PT Phapros Tbk siap menggelontorkan dana sekitar Rp 50 miliar untuk memproduksi cartridge ampoule (carpoule) Pehacain melalui transfer teknologi (ToT).
Investasi yang dilakukan bertahap ini akan dimulai per April 2019 dengan mengimpor carpoule dari perusahaan Pierrel, produsen produk obat dan alat kesehatan terkait gigi yang berpusat di Napoli, Italia.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Phapors Barokah Sri Utami, M.M. saat memaparkan inovasi dan investasi perusahaan farmasi yang berbasis di Semarang tersebut. "Bermula dari pengembangan produk pareto Phapros, dari Pehacain injeksi untuk anestesi lokal gigi. Ternyata dengan perkembangan teknologi kebutuhan dari konsumen menginginkan yang lebih nyaman," papar perempuan yang akrab disapa Emmy tersebut di Jakarta.
Emmy juga menambahkan bahwa langkah itu diambil setelah mendengar permintaan dari konsumen serta berkonsultasi dengan PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia).
Menurutnya, teknologi baru ini sangat nyaman dan meminimalkan pendarahan khususnya pada orang dengan hemofili, di samping itu dokter juga diuntungkan karena lebih akurat.
Kata Emmy, Phapros akan memulai memproduksi produk anestesi itu paling cepat pada 2021 melalui alih teknologi. Namun, produknya sudah masuk ke Indonesia pada April 2019 mendatang.
"Timeline-nya paling cepat kemungkinan 2021 kita memproduksi di fasilitas kita sendiri…karena ada perhitungannya, seperti penjajakan pasar baru ke transfer teknologi, sama seperti kita (Phapros) ke tempat lain ada penjajakan dulu," ungkap Emmy, menambahkan bahwa Phapros akan menjadi pemegang eksklusif produk ini di Indonesia.
Dalam proses itu, Phapros melakukan sejumlah langkah yang meliputi impor melalui SAS (special access scheme) pada April 2019, penjajakan pasar, dan pembangunan infrastruktur produksi. Ke depannya, dengan investasi ini Phapros akan menjadi perusahaan pertama yang akan memproduksi Carpoule Pehacain di dalam negeri.
"Di 2021, nilai investasi total kita terpasang sekitar Rp50 miliar,” imbuh Emmy sambil memaparkan nilai itu meliputi pembelian mesin produksi sebesar sekitar Rp20 miliar dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur.
Phapros sendiri bukan nama baru di industri farmasi Tanah Air. Perusahaan yang yang melantai di bursa dengan kode PEHA ini tahun lalu berhasil membukukan laba bersih Rp132,3 miliar atau naik 6,41 persen dari Rp 125,6 miliar pada 2017.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaBesok, Gibran mengaku tetap akan berada di Solo untuk menunaikan pekerjaan sebagai wali kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa
Baca SelengkapnyaHIPMI minta Prabowo dan Gibran tidak melupakan industri baja untuk dikembangkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnya