Ini yang harus diperhatikan buat pebisnis pemula biar tak bangkrut
Merdeka.com - Masalah yang sering muncul bagi pebisnis pemula adalah pengelolaan keuangan. Salah mengelola keuangan akan berakibat fatal untuk bisnis yang sedang dijalani.
Banyak pebisnis pemula sering mengabaikan pengelolaan keuangan. Lebih-lebih pada bisnis skala usaha kecil menengah. Karena merasa usahanya kecil-kecilan, maka pengelolaan keuangan pun dianggap bukan hal penting. Akibatnya, uang banyak habis digunakan untuk hal-hal tidak begitu penting. Alhasil, bukannya untung malah bisnis jadi buntung.
Indra Sofyan, seorang pebisnis muda juga menganggap pentingnya mengelola keuangan. "Banyak entrepreneur muda yang baru terjun bisnis menyepelekan pengelolaan keuangan. Apalagi yang UKM, kadang tidak membuat pembukuan keuangan yang benar. Hasilnya keuangan banyak minus," ungkap Indra yang mengaku baru menjalani bisnis buble powder setahun kepada merdeka.com, Selasa (3/3).
Indra menganjurkan agar pebisnis terutama yang baru mulai agar jangan menggunakan manajemen laci. Manajemen laci artinya pemilik usaha menggunakan keuangan pribadi untuk keperluan bisnis. Akibatnya pebisnis tidak bisa memisahkan antara uang pribadi dan usaha.
"Pebisnis harus pakai sistem clear cut. Pembukuan keuangan harus jelas. Pisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan hasil usaha," tambah Indra.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pebisnis pemula dalam pengelolaan keuangan:
1. Pisahkan uang pribadi dan uang usaha
Pemisahan ini sangat penting agar Anda bisa mengevaluasi keuntungan bisnis. Jika uang pribadi campur aduk dengan uang hasil usaha, Anda akan kesulitan menghitung keuntungan dari bisnis. Bahkan, mungkin Anda mengira untung padahal sebenarnya sudah banyak pengeluaran dari kantong pribadi Anda.
Sebisa mungkin ada rekening khusus untuk usaha. Jangan gabungkan hasil usaha dengan rekening untuk keuangan pribadi. Jangan juga menggunakan uang usaha untuk keperluan pribadi. Jika pun terpaksa, hitung itu sebagai piutang bisnis Anda.
2. Buat pembukuan keuangan
Jika Anda kurang begitu menguasai sistem pembukuan akunting, Anda bisa merekrut akuntan. Itu lebih baik daripada Anda melakukan kalkulasi rugi/laba tapi ternyata salah menghitung. Atau saat ini sudah banyak software untuk membantu pebisnis dalam melakukan pembukuan.
3. Buat pembagian hasil usaha dengan jelas dan konsisten
Tetapkan pembagian keuangan dengan tepat dan proporsional. Ada bagian untuk biaya produksi, gaji karyawan, operasional usaha, dan bagian untuk mengembangkan usaha. Selain itu sisihkan juga bagian untuk masuk ke kantong pribadi yang bisa Anda tabung.
Untuk pembagian ini tidak bisa ditentukan secara baku. Berapa besar persentase yang dibagikan ke setiap porsi itu sangat tergantung dari usaha yang Anda jalankan. Yang pasti, Anda harus konsisten dalam melakukan pembagian tersebut. Jika ada yang tidak seimbang, maka evaluasi perlu segera dilakukan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab cegukan dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cash Management QLola by BRI bisa jadi solusi jitu buat kamu yang ingin mengelola keuangan perusahaan dengan lebih efisien.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaManfaatkan Cash Management dari QLola by BRI, yang bantu monitor keuangan bisnis jadi lebih mudah.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaBatas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya