Infrastruktur buruk, Indonesia sulit kembangkan sektor pariwisata
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK sering kali menjanjikan bakal menggenjot sektor pariwisata dalam negeri. Keindahan alam Indonesia akan dimanfaatkan untuk menambah pendapatan negara.
Namun, CEO TX Travel, Anton Thedy pesimis pemerintah bisa mengundang lebih banyak turis ke Indonesia. Pasalnya, infrastruktur dalam negeri seperti jalan di beberapa daerah masih buruk.
"Contohnya di Plengkung di Banyuwangi, jalan akses ke sana itu masih susah. Lebih enak ke Bali terus naik kapal laut ke Plengkung. Padahal ombak yang ada di sana merupakan nomor dua tertinggi di dunia, jadi enak banget buat surfing," ungkap Anton dalam diskusi di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (26/8).
"Kesulitannya ya itu infrastruktur yang masih banyak yang rusak dan susah," tambahnya.
Selain itu, wisatawan mancanegara yang kerap mengunjungi Indonesia berasal dari kalangan backpacker atau kelas bawah. Turis asing kalangan menengah ke atas saat ini sudah diserap oleh Malaysia dan Singapura.
"Sebenarnya orang dari luar ke kita kelas backpacker, yang kelas menengah ke atas sudah habis di Malaysia dan Singapura. Jadi memang agak sulit naik."
Anton berpendapat, seharusnya pemerintah lebih fokus terhadap peningkatan wisatawan domestik. Ini dinilai lebih baik dari pada menunggu kedatangan turis yang tiap berkunjung jarang membeli oleh-oleh khas dalam negeri.
"Turis domestik tiap kali pergi, pulang pasti bawa oleh-oleh. Kalau orang asing enggak beli oleh-oleh. Selain itu, saya juga heran kenapa orang lebih bangga saat mereka pergi ke Singapura dari pada Medan. Padahal ongkosnya lebih mahal ke Medan dan Medan menyimpan resort indah di Danau Toba," ungkapnya.
Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati menilai strategi pemerintah dalam menggenjot sektor pariwisata dalam negeri masih salah kaprah.
Pemerintah dinilai menarik wisatawan mancanegara dengan mengiming-imingi harga yang murah. "Padahal yang orang cari saat berlibur itu kan kenyamanan. Sekarang kalau harga murah tapi kita harus menunggu di bandara berjam-jam ya untuk apa. Jadi balik lagi soal infrastruktur," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar negara ini mempertimbangkan jumlah penerbangan, ketersediaan transportasi umum, harga makanan serta biaya masuk tempat wisata.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Nusantara Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel dan Taksi Terbang Pada Juli 2024
Baca SelengkapnyaTernyata ada beberapa negara yang jarang sekali dikunjungi oleh turis karena alasan tertentu. Yuk, simak daftar negara yang paling jarang dikunjungi wisatawan!
Baca SelengkapnyaSinggih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca Selengkapnya