Indonesia Pamerkan Industri Manufaktur di Jerman
Merdeka.com - Indonesia semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu kekuatan industri dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dalam ajang pameran teknologi manufaktur terbesar dunia. Hal ini akan dibuktikan melalui kehadiran Indonesia sebagai official partner country atau negara mitra resmi pada Hannover Messe 2020.
"Hannover Messe 2020 sekaligus akan menjadi showcase untuk menunjukkan kekuatan industri Indonesia kepada komunitas manufaktur global," kata Plt Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/4).
Pengukuhan Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2020 dilaksanakan saat konferensi pers di Hannover, 2 April 2019, di sela penyelenggaraan Hannover Messe 2019.
Hal ini ditandai melalui serah terima posisi partner country dari Swedia selaku negara mitra resmi Hannover Messe 2019 kepada Indonesia, dengan disaksikan Kepala BKPM mewakili Menteri Perindustrian RI.
Hannover Messe merupakan pameran internasional tahunan terbesar di sektor teknologi industri yang berfokus pada isu terkait dengan industrial automation and IT (Industry 4.0), energy and environmental technologies, energy efficiency, research and technology transfer, robotics, cobots atau co-robots, dan isu terkini lainnya.
Hannover Messe memiliki eksposur internasional yang besar melalui kehadiran lebih dari 6.500 peserta yang mewakili 73 negara, 225.000 pengunjung internasional dari 91 negara, dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontrak bisnis.
Pada Hannover Messe 2018, Meksiko berkesempatan menjadi Official Partner Country. Negara lain yang pernah menjadi Partner Country, antara lain China (2012), Rusia (2013), Belanda (2014), India (2015), USA (2016), dan Polandia (2017).
Menurut Ngakan, partisipasi Indonesia sebagai negara mitra resmi juga sejalan dengan kampanye 'Making Indonesia 4.0' yang merupakan inisiasi strategis dalam rangka revitalisasi industri nasional melalui adopsi teknologi untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
"Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe dapat dimanfaatkan untuk mendorong kerja sama di bidang teknologi industri, meningkatkan ekspor produk dan jasa industri, serta menarik investasi pada sektor industri manufaktur," urai Ngakan.
Lebih lanjut, posisi ini akan memperkuat pula hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman. Apalagi, Indonesia dan Jerman telah mempertahankan hubungan ekonomi selama bertahun-tahun. Nilai perdagangan total antara kedua negara mencapai lebih dari USD 6,6 miliar pada tahun 2018 (data Kemendag) dan investasi langsung Jerman mencapai USD 127 juta pada 2018 (data BPKM).
Saat ini, lebih dari 250 perusahaan multinasional Jerman yang beroperasi di Indonesia, didominasi oleh sektor industri logam dan mesin, industri kimia dan farmasi, transportasi, penyimpanan, dan industri komunikasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaIIMS 2024 siap digelar dan menandai kemajuan yang signifikan dalam pertumbuhan positif industri otomotif di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamenaker Hubungan industrial yang mengacu pada nilai-nilai Pancasila efektif dalam menanggulangi gejolak di sektor industri.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menempati posisi ke-6 dalam 100 Destinasi Kuliner Terbaik di Dunia 2023/2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnya