Indonesia Kurangi Ekspor Karet, Pemerintah Harap Harga Bisa Naik Menjadi USD 2 per Kg
Merdeka.com - Indonesia yang tergabung dalam Internasional Tripartite Rubber Council (ITRC) bersama Malaysia dan Thailand sepakat untuk melakukan pengurangan volume ekspor karet alam. Hal ini dilakukan guna memperbaiki harga komoditas tersebut yang tengah anjlok.
Deputi VII Kementerian Koordinator Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, menyatakan kebijakan pengurangan karet alam ini diharapkan tidak hanya akan menjaga kestabilan harga karet alam yang telah kembali naik, tetapi juga mendorong harga ke level USD 2 per kilogram (Kg). Dengan demikian, bisa menguntungkan para petani karet, khususnya di Indonesia.
"Sekarang mulai dirasakan ada perbaikan harga karet akibat diplomasi karet. Harga karet akan bertahan dan terus membaik, bahkan kalau bisa capai USD 2 per Kg. Paling tidak kalau bertahan di USD 1,4-USD 1,5 bisa dinikmati para petani," jelas dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (1/4).
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri mengatakan, pada November tahun lalu, harga karet alam di pasar internasional sempat menyentuh angka USD 1,21 per Kg. Namun, kini telah mengalami perbaikan dan naik menjadi USD 1,4 per Kg.
Agar harga karet alam bisa kembali naik, lanjut dia, maka ITRC sepakat mengurangi ekspor melalui kebijakan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) ke-6 sebanyak 240.000 ton.
"AETS ke-6 ini, seperti keputusan-keputusan penerapan AETS sebelumnya, adalah langkah bersama negara produsen karet alam untuk mendongkrak harga lewat ekspor, terutama agar harga bergerak ke tingkat yang lebih menguntungkan petani. Indonesia, bersama-sama Thailand dan Malaysia, berkomitmen menjalankan AETS sesuai kesepakatan dan regulasi di masing-masing negara," ujar dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnya