Indonesia dan Timor Leste sepakat genjot kerja sama industri
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat meningkatkan kerja sama industri. Itu tertuang dalam nota kesepahaman yang diteken Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Lingkungan Hidup Timor Leste Constâncio Da Conceição Pinto, Jakarta, Rabu (4/5).
Cakupan kerja sama meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kemampuan institusional. Kemudian, pelatihan di bidang industri tertentu, pertukaran informasi, pelatihan teknis, bantuan tenaga ahli, promosi produk industri dan kegiatan lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
"Dalam upaya peningkatan kapasitas SDM, kami telah berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Timor Leste dengan nilai sebesar USD 6 juta yang dilaksanakan sejak tahun 2013-2017 melalui program kerja sama teknik luar negeri yang dilakukan oleh berbagai Kementerian dan Lembaga terkait," ujar Saleh Husin.
Constâncio Da Conceição Pinto menyampaikan penghargaan atas tercapainya kesepakatan kerja sama tersebut. Dia memastikan negaranya bakal mampu berkompetisi menarik investor dan melakukan reformasi guna mempercepat keanggotaan di Asean.
"Kami juga telah mengembangkan kebijakan industri nasional yang memfokuskan industri berbasis sumber daya. Tujuannya meningkatkan kontribusi industri manufaktur dan mendapatkan nilai tambah," katanya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan kunjungan resmi perdana Xanana Gusmao sejak dilantik menjadi PM pada Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPM Timor-Leste Xanana Gusmao tiba di Istana Bogor sekitar pukul 08.50 WIB.
Baca SelengkapnyaDi lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca Selengkapnya