Incar Laba Rp 400 M, Phapros Alokasikan Rp 350 M Dana Investasi untuk 2019
Merdeka.com - Pasca penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), PT Phapros Tbk (PEHA) menetapkan sejumlah rencana bisnis pada tahun depan untuk mendorong pertumbuhan perseroan. Baik secara organik maupun unorganik.
Direktur Utama PEHA, Barokah Sri Utami, mengatakan dari sisi organik perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sekitar dua digit tahun depan.
Untuk itu, manajemen PEHA telah mengalokasikan anggaran Rp 350 miliar untuk investasi. Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk membentuk usaha patungan dengan perusahaan farmasi dari kawasan Asia Tenggara dan akuisisi.
"Tahun 2022, laba kami targetkan Rp 400 miliar. Sampai dengan November 2018 laba kami sudah Rp 161 miliar," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/12).
Sementara itu dari sisi unorganik, perusahaan antara lain berencana membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan yang bergerak di bidang farmasi di negara kawasan Asia Tenggara. Namun, manajemen belum mau menyebutkan perusahaan itu berasal dari negara mana.
Perusahaan juga tengah menjajaki rencana akuisisi perusahaan farmasi. Itu untuk memperkuat bisnis inti perseroan. "Akan joint venture dengan beberapa perusahaan farmasi di ASEAN. Inisiatif akuisisi ada tapi karena masih tahap dalam evaluasi kami tidak sebut dulu. Nanti kalau sudah berhasil," ujarnya.
Sebagai informasi, perseroan telah mengakuisisi perusahaan farmasi PT Lucas Djaja dan entitas anak yang berlokasi di Bandung. Perusahaan menandatangani perjanjian jual-beli saham dengan Lucas Djaja Group 55 persen saham Lucas Djaja.
Melalui kerjasama tersebut, Phapros menargetkan penambahan kapasitas produksi menjadi 5 miliar tablet atau bertambah sekitar seperempat dari kapasitas produksi sebelumnya sebanyak 4 miliar tablet.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.
Baca SelengkapnyaInvestor kripto melonjak 0,9 persen sejak awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPer Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBakal dilantik Oktober, Prabowo-Gibran diklaim mampu capai target investasi Rp1.650 triliun di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPeluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya