Impor teh diwacanakan kena bea masuk

Merdeka.com - Produksi teh Indonesia mencapai 140.000-150.000 ton per tahun. Idealnya, dengan jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Ironisnya, Indonesia masih membuka keran impor komoditi teh. Volume impor teh hingga Agustus tahun ini justru terus meningkat. Kementerian Perdagangan pun mempertimbangkan pengenaan bea masuk sebagai salah satu cara meminimalisir volume impor teh.

"Total produksi kita mencapai 140.000-150.000 ton, melihat itu maka kita ekspor separuh. Ketika kita sudah ekspor, ternyata permintaan dalam negeri akan teh meningkat, demandnya per tahun 85.000-95.000 ton. Jadi kita terpaksa impor 15.000-20.000 ton," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Gedung Kemendag, Jumat (28/9).

Menyikapi kondisi ini, Bayu mengaku telah berkoordinasi dengan pelaku industri lokal. Tujuannya agar kebutuhan dan permintaan teh dalam negeri bisa tercukupi. Bayu juga menyampaikan kemungkinan menerbitkan beleid yang mengatur aspek importasi maupun ekspor.

"Kan pertumbuhan tinggi nih, ada permintaan untuk teh berkualitas bagus dari dalam negeri. Tapi di sisi lain kita juga ingin kuatkan pendapatan dari ekspor. Sekarang sedang digodok mekanismenya apakah dengan bea masuk, promosi ekspor, sedang dicari kebijakan teh yang pas," jelasnya.

Berdasarkan kajian Kemendag, pasar teh dalam negeri yang meningkat adalah produk premium dan medium, mendekati 50 persen dari total produksi. Permintaan paling besar berupa teh celup, dengan varian rasa seperti peppermint dan jasmine.