Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hyundai Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Hyundai Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia Ilustrasi mobil listrik. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC) akan segera merealisasikan investasi produksi mobil listrik di Indonesia. Rencananya ini ditegaskan pada pertemuan Kementerian Perindustrian dengan Executive Vice President HMC Park Hong Jae di Seoul.

Jenis kendaraan yang akan digarap di Indonesia, antara lain adalah SUV, MPV, hatchback dan sedan. "Mereka akan mulai produksi pada tahun 2021, dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun," ujar Airlangga dalam keterangannya, seperti ditulis Senin (1/7).

Produksi investasi ini ditargetkan sebanyak 47 persen produksi untuk pasar domestik dan 53 persen untuk ekspor. Pada kunjungannya di HMC saat itu, Airlangga sempat ikut menguji mobil berbahan bakar hydrogen yang dinamakan Hyundai Nexo.

Menperin juga mengamati teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo tersebut. Menurutnya, Pemerintah Indonesia akan mendorong investasi industri kendaraan elektrik dengan pemberian fasilitas tax holiday.

Pabrik Hyundai di Indonesia yang lokasinya masih belum dikonfirmasi tersebut bakal mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang. Indonesia dinilai akan menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

"Hyundai telah menegaskan komitmen mereka untuk segera memulai investasi di Indonesia," tutur Airlangga.

Airlangga pun menegaskan, pada prinsipnya Pemerintah mendukung rencana investasi baru tersebut dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, sejak awal Januari 2018, Hyundai mengungkapkan rencana untuk membangun pabrik di kawasan Asean dan Indonesia sebagai pilihan lokasinya.

"Apalagi, Indonesia memiliki bahan baku bijih nikel yang bisa digunakan untuk produksi baterai lithium-ion sebagai komponen penting kendaraan listrik," ungkapnya.

Harjanto menjelaskan, dari total kapasitas produksi HMC di Indonesia, sebagian akan digunakan untuk membuat kendaraan listrik. Dari kapasitas itu, sebagian besar untuk mengisi pasar ekspor ke Asia Tenggara dan Australia, serta sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MoTIE) Korea Selatan Sung Yun Mo menambahkan, penguatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan meliputi banyak sektor industri.

Tidak hanya sektor industri baja dan kimia, tetapi juga akan menyasar ke sektor industri otomotif. Bahkan, investasi ini dinilai penting karena dapat memperdalam struktur manufaktur dan meningkatkan daya saing industri di Indonesia.

"Kerja sama otomotif juga membuka kesempatan untuk penyedia komponen, dengan kebutuhan komponen kendaraan yang cukup banyak, ini bisa memperkuat juga IKM di Indonesia. Kerja sama ini (investasi mobil listrik) sangat berarti, karena akan meningkatkan daya saing, dan berkontribusi terhadap ekosistem industri yang lebih sehat," papar Sung Yun Mo.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gebrakan MG Indonesia 2024:  Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik
Gebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Hyundai Tarik 500 Ribu Mobil Listriknya di Korsel dan Eropa, Bagaimana di Indonesia?
Hyundai Tarik 500 Ribu Mobil Listriknya di Korsel dan Eropa, Bagaimana di Indonesia?

Sebab, ditemukan masalah sistem baterai, model terpengaruh menggunakan platform e-GMP

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perusahaan Inggris Ciptakan Miniatur Mobil Sport yang Harganya Lebih Mahal dari Mobil Asli
Perusahaan Inggris Ciptakan Miniatur Mobil Sport yang Harganya Lebih Mahal dari Mobil Asli

Baru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Yuk Hindari, Lima Faktor Bikin Mobil Anda Jadi Boros Bahan Bakar
Yuk Hindari, Lima Faktor Bikin Mobil Anda Jadi Boros Bahan Bakar

Teknologi mobil saat ini sudah semakin canggih, apalagi sekarang sistem pembakarannya sudah menggunakan injeksi yang dikendalikan komputer.

Baca Selengkapnya
Dipasarkan Tiga Varian, Segini Harga Hyundai Kona Electric Terbaru
Dipasarkan Tiga Varian, Segini Harga Hyundai Kona Electric Terbaru

Harga jual Hyundai Kona Electric 2024 untuk pasar Amerika Serikat mulai US$ 32.675, setara Rp 510 juta.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal
Menhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal

Pemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.

Baca Selengkapnya
10 Mobil Hybrid Paling Laris 2023, Irit Bensinnya Bikin Takjub
10 Mobil Hybrid Paling Laris 2023, Irit Bensinnya Bikin Takjub

Mobil hybrid makin populer di Indonesia sejak era elektrifikasi. Volume penjualannya tumbuh hingga mencapai hampir 70 ribu unit di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Segini Jumlah Wuling BinguoEV yang Dipesan dalam Waktu Sebulan
Segini Jumlah Wuling BinguoEV yang Dipesan dalam Waktu Sebulan

Wuling Indonesia meraih volume pemesanan mobil listrik terbaru, BinguoEV, sebanyak 3.000 unit dalam waktu satu bulan sejak pre-sale dibuka 16 November.

Baca Selengkapnya