Hatta Rajasa: Kenaikan BBM opsi terakhir pemerintah
Merdeka.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa membuka pengantar pengumuman kenaikan BBM. Menurut Hatta, kebijakan menaikkan BBM yang diambil pemerintah merupakan opsi terakhir yang harus ditempuh.
"Ini pilihan dan merupakan pilihan alternatif terakhir yang diambil pemerintah," ujar Hatta Rajasa saat membacakan pengantar pengumuman kenaikan BBM di Gedung Kementerian Perekonomian di Jalan Lapangan Banteng Jakarta Pusat, Jumat (21/6).
Menurut Hatta, pemerintah menyadari bahwa dengan kebijakan ini akan membuat inflasi. Inflasi ini akan sangat dirasakan oleh rakyat yang berpenghasilan rendah.
"Oleh karena itu harus disertai dengan program percepatan dan perluasan perlindungan sosial serta program khusus lainnya. Ini agar kita bisa melindungi masyarakat kita yang terkena dampak dari kebijakan tersebut," terang Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Usai membacakan pengantar, Hatta lalu menyerahkan pengumuman kenaikan BBM kepada Menteri ESDM Jero Wacik. Jero pun langsung membacakan harga Premium dan Solar yang baru mulai pukul 00.00.
Pengumuman nomor 07 PM/12/MEM/2013 tentang penyesuaian harga jual eceran BBM bersubsidi. Sesuai ketentuan Pasal 4, 5 dan 6 peraturan presiden No. 15 tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis BBM tertentu dan peraturan Menteri ESDM no 18 tahun 2013 tentang harga jual eceran jenis BBM tertentu untuk konsumen pengguna tertentu, penyesuaian harga BBM bersubsidi telah ditetapkan.
"Bensin Premium (gasoline ron 88) Rp 6.500 per liter. Minyak Solar Rp 5.500 per liter. Berlaku serentak di seluruh Indonesia sejak tanggal 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB," ujar Jero Wacik.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akhir-akhir ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lebih sering membagikan bansos.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaTujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya