Harga rumah bakal terus naik
Merdeka.com - Tahun ini dan tahun depan, harga properti di Indonesia bakal terus naik 15-20 persen. Kenaikan harga properti sejalan dengan mulai membaiknya iklim investasi Indonesia dan peningkatan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.
"Harga perumahan di daerah Jabotabek di beberapa tahun belakang telah meningkat tajam. Di tahun 2012, harga properti telah meningkat sebesar 30 persen," ujar Chief Executive iProperty Group Shaun Di Gregorio dalam peluncuran 'Tebak dan Menang Rumah Gratis' di Luna Negara Plasa Bapindo, Jakarta, Selasa (11/6).
Permintaan rumah juga diakui cukup besar. Di daerah Jabodetabek saja, permintaan perumahan baru diperkirakan mencapai 200.000 unit per tahun. Sedangkan permintaan untuk rumah bekas sekitar 100.000 per tahun.
Melihat pangsa pasar yang besar di Indonesia, iProperty Group yang merupakan pemilik situs rumah123.com, portal properti yang mengklaim sebanyak 140 properti sudah terdaftar di situs rumah 123.com akan terus meningkatkan investasi di Indonesia.
Saat ini, investasi mereka di Indonesia sudah mencapai USD 10 juta, dan berkontribusi sebanyak 10 persen dari total revenue perusahaan. "Rencana ke depan, pasar Indonesia besar kami ingin investasi lebih banyak dan memberikan inovasi baru. Apakah live chat, bekerja sama dengan properti agen atau lebih banyak video yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar," tutur dia.
Pihaknya mengaku siap bersaing dengan munculnya situs properti lain. Diperkirakan pada 2016 mendatang akan muncul 100 juta situs properti baru di Indonesia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tim pakar dari Universitas Pertahanan nanti bakal mencari lahan yang paling cocok untuk dijadikan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaTujuan survei ini untuk menghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPenugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Baca Selengkapnya