ESDM: Tambang Emas Bolaang Magondow yang Longsor Tidak Kantongi Izin
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa kegiatan penambangan emas di Bolaang Magondow Sulawesi Utara dilakukan tanpa izin. Tiga bulan sebelum peristiwa longsor terjadi, ESDM telah melayangkan surat ke Pemda dan pihak keamanan untuk menertibkan penambangan ilegal di wilayah tersebut.
"Tiga bulan lalu Kami sudah mengirimkan surat ke pemerintah daerah dan pihak keamanan," ucap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi di Jakarta, Rabu (27/2).
Saat ini, ESDM mengirimkan inspektur tambang untuk membantu proses pencarian korban longsor tambang emas di Bolaang Magondow, Sulawesi Utara. Pengiriman inspektur tambang sebagai perwakilan pemerintah yang menguasai kondisi tambang.
"Dari Ditjen Minerba sudah menurunkan inspektur tambang yang mengetahui teknis pertambangan ke daerah longsor," kata Agung.
Menurut Agung, inspektur tambang tersebut dengan keahlian teknis di bidang pertambangannya, akan membantu petugas untuk mencari korban yang tertimbun longsor. "Inspektur tambang akan koordinasi dengan tim penyelamat di sana, untuk membantu pencarian dari sisi teknis tambang," tuturnya.
Untuk diketahui, longsor tambang emas di Bolaang Magondow Sulawesi Utara terjadi pada Selasa malam (26/2), dilaporkan ada 60 warga yang tertimbun longsor.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejagung masih medalami temuan barang bukti tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah ketidakpastian ini, kebijakan di Indonesia harus lebih cepat.
Baca SelengkapnyaCadangan emas di tempat ini diperkirakan sebesar 38 ton.
Baca SelengkapnyaAktivitas pertambangan di Pulau Sumatra sudah berlangsung sejak era pendudukan VOC pada abad ke-19. Tambang kemudian menjadi komoditas penting di Nusantara.
Baca SelengkapnyaBerawal dari pintu tripleks, madu lanceng milik Sugeng bagaikan emas yang memiliki banyak keistimewaan dari pelosok Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaGempa di Sumedang berdampak pada terowongan kembar yang berada di Tol Cisumdawu.
Baca SelengkapnyaTIko menyebut ada banyak manfaat yang didapat jika pelaku usaha menabung emas.
Baca Selengkapnya