Impor kambing dari Timor Leste tak dibahas spesifik
Merdeka.com - Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan jajaran kabinet Indonesia Bersatu jilid II menerima kunjungan tamu kenegaraan yakni Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak. Setelah lebih dari 11 tahun sejak melepaskan diri dari Indonesia, hubungan Timor Leste dengan Indonesia makin mesra.
Terlebih, sejak 2008 hingga 2012, investasi dan perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan hubungan perekonomian, yakni perdagangan, investasi perikanan, kehutanan, dan perhubungan.
Namun, tidak dibahas spesifik mengenai rencana yang sempat dilontarkan Menteri Muda Peternakan Timor Leste Valentino Varela yang berencana mendatangkan kambing dari Timor Leste ke Indonesia.
"Kita tidak bahas itu (ekspor kambing dari Timor Leste) secara spesifik, tapi ada kesepakatan yang ditanda tangani," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai memantau pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos Mampang, Jakarta, Sabtu (22/6).
Hatta menuturkan, Timor Leste menginginkan kerja sama mengembangkan dengan Indonesia. Menurutnya, bentuk kerja sama yang dibahas adalah kerja sama sektoral yang umum. Mengenai rencana Timor Leste mengekspor kambing ke Indonesia, kata Hatta, masuk dalam sub bagian kerja sama sektoral. "Kambing masuk ke bidang pangan dalam arti luas," kata Hatta.
Sebelumnya, Menteri Muda Peternakan Timor Leste Valentino Varela kepada wartawan di Kupang menyatakan, stok kambing di negaranya relatif melimpah. Tahun lalu mencapai 3 juta ekor. Karena itu, dia percaya diri bisa memenuhi kebutuhan kambing di Indonesia.
Hanya saja, pemerintah Indonesia masih menanggapi dingin ambisi Timor Leste tersebut.
"Peluang untuk mengekspor ternak ke Indonesia belum sepenuhnya dibuka pemerintah, sehingga masih perlu pembicaraan lebih lanjut," ungkap Varela.
Sejauh ini kerja sama kedua negara di bidang peternakan yang sudah berjalan mencakup pemeliharaan kesehatan ternak di Nusa Tenggara Timur yang langsung berbatasan dengan Timor Leste.
Jika pemerintah pusat memberi lampu hijau, Varela mengaku siap mendatangkan kambing melalui NTT. Sebab, kerja sama negaranya soal pengiriman jenis ternak lain dengan Pemerintah Provinsi NTT sudah terjalin baik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDemplot di Timor Leste ini menerapkan pola pemupukan berimbang 5:3:2 yang telah diterapkan Petrokimia Gresik di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaDi lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.
Baca Selengkapnya