Ekonomi membaik, jumlah perokok makin banyak
Merdeka.com - Indonesia menjadi negara dengan pengisap rokok tertinggi. Dibandingkan dari 16 negara lain, lebih dari separuh kaum pria Indonesia adalah perokok, yakni sebanyak 67,4 persen.
Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survei, pada 2008 sampai 2012, mencatat perokok Indonesia lebih besar dari China yang hanya 52,9 persen, Malaysia 44,9 persen, bahkan Brazil 22 persen.
"Kalau harga rokok naiknya (akibat cukai) sedikit-sedikit, alon-alon waton kelakon, tidak berdampak (pengurangan perokok). Malah meningkatkan keterjangkauan (masyarakat membeli rokok)," ujar Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Indonesia (FE UI) Abdillah Ahsan dalam diskusi 'Kebijakan Cukai untuk Menurunkan Keterjangkauan Rokok' di Hotel Atlet, Jakarta, Senin (10/6).
Menurut Abdillah, saat ini seperlima remaja dengan usia 15 tahun sampai 19 tahun adalah perokok aktif. Hal itu disebabkan beberapa faktor yang mendukung antara lain, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Ekonomi Indonesia yang tumbuh 6 persen per tahun selama 3 tahun berturut-turut menyebabkan kondisi demografis juga turut mendukung. Pasalnya, masyarakat kelas menengah naik 2 kali lipat.
Pada tahun 2013 masyarakat kelas menengah sebesar 74 juta, dan diperkirakan pada 2020 mendatang mencapai 140 juta jiwa.
"Penduduk Indonesia usia muda umumnya berkarakter ingin coba-coba," imbuh dia.
Abdillah menambahkan pertumbuhan produksi rokok pada tahun 2009 lalu mencapai 251 miliar batang per tahun, dan tahun 2012 sudah mencapai 302 miliar batang per tahun.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca Selengkapnya