Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR tak puas BUMN cuma sumbang Rp 41,73 triliun di RAPBN 2015

DPR tak puas BUMN cuma sumbang Rp 41,73 triliun di RAPBN 2015 BUMN Bersyukur. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR kembali menggelar rapat pembahasan RAPBN 2015. Agenda pembahasannya soal Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor BUMN, kehutanan serta perikanan.

Sekretaris BUMN, Imam A Putro mengatakan, dalam RAPBN 2015, BUMN akan menyumbang Rp 41,73 triliun. Angka ini sedikit lebih tinggi dari usulan sebelumnya yang hanya 41 triliun saja.

"RAPBN 2015 mengalami kenaikan Rp 5,7 triliun dari proyeksi penerimaan dividen 2013 untuk APBN-P 2014. Itu dari perbankan Rp 9,30 triliun dan non-perbankan Rp 32,43 triliun," ucap Imam dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/9).

Di tempat sama, anggota Banggar DPR Ferari Romawi melihat, dividen BUMN tahun depan masih bisa lebih besar lagi. BUMN harusnya bisa melakukan optimalisasi penyetoran dividen seperti dari Pertamina, Bank Mandiri dan lainnya.

"BUMN baik dan cukup besar masih bisa dioptimalisasi. Seperti Pertamina, Bank Mandiri," tegasnya.

Menurut Ferari, kondisi makro ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan 2013. Seharusnya setoran dividen bisa lebih tinggi lagi dari usulan pemerintah. "Di sisi lain PMN cukup besar tolong dividen juga ada optimalisasi yang lebih. Kondisi makro lebih baik lagi, bisa adjustment tanpa harus merubah kebijakan," tutupnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023
BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023

Kinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BPKP Selamatkan Uang Negara Rp67,09 Triliun dari Pemborosan di 2023, Ada dari Proyek PSN
BPKP Selamatkan Uang Negara Rp67,09 Triliun dari Pemborosan di 2023, Ada dari Proyek PSN

Kontribusi penyelematan uang negara tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar/penghematan sebesar Rp15,56 T.

Baca Selengkapnya
RUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
RUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya

Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.

Baca Selengkapnya
Jangan Lupa Cek Rekening, Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Awal Maret 2024
Jangan Lupa Cek Rekening, Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Awal Maret 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan gaji ASN dan TNI/Polri sebesar 8 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Baca Selengkapnya
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung

Dalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya