Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirut Pos Indonesia Cerita Tantangan Terbesar Kelola BUMN Berlogo Merpati Jingga

Dirut Pos Indonesia Cerita Tantangan Terbesar Kelola BUMN Berlogo Merpati Jingga Dirut PT Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - PT Pos Indonesia terus berupaya menjalankan transformasi di tubuhnya. Transformasi dinilai sebagai kunci bagi perseroan untuk menghadapi disrupsi bisnis logistik saat ini, mampu hadir selaras zaman, dan menjaga kesehatan perusahaan.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahyu Setijono, mengungkapkan transformasi di tubuh Pos Indonesia bukan perkara mudah. Ratusan tahun bergerak dengan model bisnis logistik bukan saja memberi keuntungan, melainkan juga bisa jadi batu sandungan. Pola pikir lama kontraproduktif yang sudah mengakar, dia akui juga menjadi tantangan.

Berkiprah 272 tahun dalam model bisnis kurir surat, jelas dia, membuat pola bisnis Pos Indonesia sangat 'berorientasi surat'. Ketika bisnis era digital beralih menuju logistik yang berorientasi pada pengiriman barang, insan Pos cukup kerepotan. Ini salah satu tantangan yang dia hadapi ketika mulai memegang pucuk pimpinan di 2015.

"Kita harus transform sesuai dengan experience yang dibutuhkan di digital society ini. Itu yang menjadi challenge utama bagi Pos. Jadi bagaimana Pos berpikir dari yang sangat surat orientasinya. Bahkan kiriman barang pun di Pos masih disebut pucuk. Berapa pucuk? Sehari produksi 9.000 pucuk. Padahal paket barang," kata dia, dalam wawancara khusus dengan merdeka.com, di Kantornya, Jakarta, Rabu (3/7).

Tak hanya soal pola pikir atau mindset. Infrastruktur Pos Indonesia pun masih berorientasi surat. "Tidak hanya mindset, tapi juga infrastruktur sendiri itu surat. Orang melakukan sortir surat itu pakai box untuk sortir. Nah pada saat dia berubah menjadi barang tidak bisa begitu," ujarnya.

"Idealnya dibutuhkan sebuah mesin sortir (khusus barang) karena barang bentuknya. Kalau volume besar, ribuan surat dalam satu kantor tidak masalah, tapi kalau ribuan barang gudangnya harus seperti apa," lanjut pria yang akrab disapa Gil ini.

Oleh karena itu, salah satu misi yang terus dia jalankan selama ini adalah membangkitkan kesadaran bahwa arah bisnis sudah berubah. Strategi tempur sudah harus berganti. Sudah saatnya Pos Indonesia beralih menjadi perusahaan logistik barang.

"Jadi infrastruktur yang dulunya surat menjadi infrastruktur barang itu menjadi suatu keharusan. Saat masuk 2015, itu sangat surat oriented. Bahkan saya masih menemukan mesin sortir surat yang disimpan yang sebenarnya sudah tidak terpakai. Tapi masih ada. (Upaya transformasi) tidak mudah dan tidak murah. Bayangkan gedung kantor kecil dengan barang ribuan. Tidak cukup lagi kantornya," papar dia.

pos indonesia gilarsi w setijono©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Selain itu, segi operasional juga menjadi tantangan. Jam operasional Pos Indonesia sangat terbatas pada waktu tertentu. Berbeda dengan aktivitas bisnis atau waktu operasional market place dan jasa kurir berbasis digital yang 24 jam.

"Kebutuhan bisnis di e-commerce sudah sangat berbeda. Costumer tidak lagi datang ke kantor Pos mereka maunya didatangi. Ini konsep berpikir kita mendorong mereka (pegawai Pos) datangi costumer. Ini kan baik dari sisi cost structure berbeda, metode layanan berbeda. Dari sisi orang sudah berbeda," urainya.

Tantangan juga datang dari segi layanan dan biaya operasional. Dia mengakui jika dibandingkan dengan jasa kurir digital seperti GO-JEK atau Grab, ada perbedaan besar. Salah satunya terkait biaya operasional.

"GO-JEK tidak pernah punya karyawan (driver) sendiri, kendaraan sendiri. Tidak harus membelikan handphone sendiri. Sementara jasa kurir tradisional, itu namanya Pak Pos dikasih gaji bulanan, sepeda motor disediakan, handphone harus disediakan juga. Ini kan berbeda sekali," ungkapnya.

Pola relasi antara perusahaan dengan pegawai juga berbeda. Pola kemitraan yang diterapkan di platform digital dan di Pos juga berdampak pada kinerja bisnis. "Yang satu (digital) model komplit kemitraan yang satu (Pos) employment. Orang yang ada di kemitraan kalau dia nggak kerja nggak dapat duit. Orang seperti di Pos kalau dia nggak kerja dia masih dapat gaji. Ini akhirnya bisnis kurir jadi super challenging, super competitive sedunia," urai Gilarsi.

"Yang diuntungkan siapa? Masyarakat. Bagus sebenarnya. Kalau konteks berpikir sebagai penyelenggara. Ini positif. Tinggal sekarang persoalan korporasi Pos yang harus dipikirkan. Pos mau kemana ini. Sementara kita sudah punya fix cost, kecepatan kita, produktivitas kalau ngomong orang seperti GO-JEK dengan yang gaji bulanan pasti beda," imbuhnya.

Perbedaan antara model bisnis Pos Indonesia dengan model bisnis platform digital inilah, yang membuat level of playing field yang tak lagi setara. "Sehingga produktivitas ini menjadi sesuatu yang tidak lagi selevel. Mengubah konsep employment menjadi partnership itu juga nggak semudah membalikkan telapak tangan. Karena konsep yang sangat berbeda. Dan kita juga diikat agreement yang harus ditaati. dengan serikat pekerja, UU tenaga kerja. ini kan konteks yang agak berbeda."

"Jadi memang pertanyaan secepat apa pun kita berubah, orang lain berubahnya lebih cepat dari kita. Ini yang berat untuk Pos Indonesia. Memang dibutuhkan kecerdasan yang luar biasa untuk memikirkan landscape industri pos ini seperti apa," tandasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasad Jenderal Maruli Beberkan Kendala Kiriman Logistik Prajurit TNI di Papua

Kasad Jenderal Maruli Beberkan Kendala Kiriman Logistik Prajurit TNI di Papua

Perbaikan pos TNI di bumi cenderawasih itu disampaikan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya
Kelelahan Urus Logistik Pemilu, Ketua PPS di OKU Timur Meninggal Dunia

Kelelahan Urus Logistik Pemilu, Ketua PPS di OKU Timur Meninggal Dunia

Ketua PPS di OKU Timur sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel

Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel

Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.

Baca Selengkapnya
Selama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'

Selama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'

Cerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.

Baca Selengkapnya
PSU di Kuala Lumpur Digelar 10 Maret, DPT Ada 62.217

PSU di Kuala Lumpur Digelar 10 Maret, DPT Ada 62.217

Seluruh persiapan sudah siap, termasuk logistik surat suara.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik

Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik

Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Polisi & PPK Rohil Bawa Logistik Pemilu 7 Jam Lewat Jalur Darat dan Laut

Perjuangan Polisi & PPK Rohil Bawa Logistik Pemilu 7 Jam Lewat Jalur Darat dan Laut

Kondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi tantangan tersendiri dalam pendistribusian logistik Pemilu di Rohil.

Baca Selengkapnya
Jokowi Groundbreaking Pos Indonesia di IKN: Tekan Biaya dan Percepat Logistik

Jokowi Groundbreaking Pos Indonesia di IKN: Tekan Biaya dan Percepat Logistik

Pembangunan Nusantara Logistik Hub ini akan mendukung keberadaan IKN.

Baca Selengkapnya