Di Amerika, pendapatan CEO 300 kali lebih tinggi dari karyawan biasa
Merdeka.com - Economic Policy Institute mengeluarkan laporan terbaru mengenai pendapatan dan gaji CEO di perusahaan di Amerika Serikat. Dalam laporan ini disebut pendapatan CEO mencapai 300 kali lebih besar dibanding pegawai biasa.
CEO disebut bisa mengantongi rata-rata USD 16,3 juta atau sekitar Rp 217 miliar per tahun. Angka ini mencapai 303,4 kali lipat dibanding yang diterima pekerja biasa pada 2014.
Lembaga ini menyebut, peningkatan tajam pada pendapatan CEO karena meroketnya kompensasi sang bos. Sedangkan rata-rata gaji karyawan biasa mengalami stagnasi. Sejak 1978, ketika paket gaji sudah mulai meningkat, kompensasi CEO malah meroket lebih dulu dan naik hingga 997 persen. Padahal saat itu rata rata upah pekerja hanya meningkat 10,9 persen.
Penulis laporan dari Economic Policy Institute, Lawrence Mishel dan Alyssa Davis mengatakan, kenaikan yang tidak proporsional pada kompensasi CEO menjadi penyebab utama melebarnya ketimpangan pendapatan di Amerika.
"Besarnya bayaran CEO bukan hanya masalah simbolik, ini memiliki konsekuensi nyata bagi sebagian besar penerima upah. Meningkatnya gaji para bos memicu ketimpangan pendapatan di Amerika Serikat," kata Davis dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Huffington Post di Jakarta, Kamis (25/6).
Namun demikian, pembela CEO berpendapat bahwa tingginya bayaran CEO sebagai cerminan pasar yang membutuhkan keterampilan seorang bos. Mereka mengatakan, gaji tenaga profesional lainnya juga sudah naik dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini terjadi karena meningkatnya permintaan akan pekerja yang punya keterampilan.
Dalam laporan Economic Policy Institute justru menunjukkan bahwa tingginya kompensasi CEO sebagai bentuk inefisiensi pasar. Bahkan mereka menyebut ini sebagai praktik rente dan bukan hadiah untuk keterampilan seorang bos.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Barrack Obama bersama demokrat di kongres sudah menyinggung tingginya bayaran CEO. Menurut mereka, bayaran ini berlebihan dan harus diatur secara ketat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaHasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini dirayakan secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dan menarik perhatian publik terhadap plagiarisme di berbagai industri dan tempat kerja.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca Selengkapnya