Dapat Utang USD 1,5 Miliar, PLN Gunakan Untuk Modali Proyek Kelistrikan
Merdeka.com - PT PLN (Persero) telah mendapat utang sebesar USD 1,5 miliar dari penerbitan Global Bond. Nantinya, utang tersebut akan digunakan untuk memodali pembangunan infrastruktur kelistrikan program 35 ribu Mega Watt (MW).
Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pembangunan infrastruktur kelistrikan yang akan dimodali dari uang hasil penerbitan global bond adalah transmisi kelistrikan.
PLN fokus membangun transmisi pada 2020, untuk menyeimbangkan pembangunan pembangkit listrik yang hampir selesai. "Transmisi ini kami fokus supaya bisa menyambung karena pembangkit sudah ada yang jadi," kata Inten, di Jakarta, Selasa (12/11).
Dalam program kelistrikan 35 ribu MW, PLN mendapat tugas membangun pembangkit, perolehan dana dari global bond juga untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik. "Jadi ini diperlukan untuk kelanjutan proyek yang dalam proses pengadaan sudah tinggal sedikit lagi 600-700 MW," tandasnya.
Kemudahan Pembebasan Lahan
Sripeni Inten mengatakan, PLN mendapat kemudahan pembebasan lahan untuk membangun infrastruktur kelistrikan, setelah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR).
"Alhamdulillah, MOU antara PLN dengan Kementerian ATR sungguh merupakan satu terobosan yang akan mempercepat proses sertifikasi lahan milik PLN maupun proses-proses pengadaan khususnya transmisi," kata Inten, usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman, di Jakarta, Selasa (12/11).
Menurut Inten, selama ini pembangunan transmisi mengalami kendala pembebasan lahan, sehingga kemajuannya berlangsung lambat. Namun, perusahaan tersebut sudah mendapat solusi dari Kementerian ATR, dengan menggunakan skema penentuan lokasi.
Inten pun berharap, dengan adanya terobosan dari Kementerian ATR pembangunan transmisi bisa dipercepat, sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca Selengkapnya