Dampak Virus Corona, Indonesia Potensi Kehilangan Devisa Hingga Rp40 T
Merdeka.com - Dampak virus Corona terutama terhadap sektor pariwisata terasa sangat nyata. Tak cuma China, Indonesia sebagai negara yang menjadi sasaran turis China berwisata, juga ikut terdampak.
Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwidjojo, atau yang akrab disapa Susi, menyatakan kalau Indonesia berpotensi kehilangan devisa sebesar USD 2,87 miliar atau sekitar Rp40 triliun (asumsi kurs Rp13.685) karena pergerakan manusia dari China terhenti.
"Wisman China spendingnya USD 1.385, dengan jumlah wisatawan 2,7 juta ke Indonesia dikalikan saja berarti Indonesia berpotensi kehilangan USD 2,87 miliar atau sekitar Rp40 triliun," tutur Susi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Susi menambahkan, sektor pariwisata sudah jelas akan terkena guncangan lebih dulu. Namun pasti sektor di belakangnya, seperti transportasi dan akomodasi lambat laun turut terkena imbasnya.
Sekarang saja, menurut data yang dimiliki Susi, ada 2,1 juta kursi penumpang pesawat yang terpaksa dibatalkan karena mobilitas dari dan ke China disetop.
"Kalau bicara winter season, kan ini ada 2 season, nah Oktober sampai Maret itu terancam ada 2,1 juta seat yang tidak akan terisi (imbas virus corona), baik wisman China yang akan berbisnis maupun liburan," imbuh Susi.
Kerugian Pariwisata Akibat Virus Corona Ditaksir Rp54 T, Rp38 T dari Turis China
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, menyebut pemerintah mempunyai berbagai strategi baru dalam mengantisipasi dampak virus Corona pada pariwisata Indonesia. Mulai dari promosi besar-besaran hingga pembukaan pasar baru.
"Banyak strateginya. Kita bikin rute (penerbangan) baru, kita tingkatkan promosi yang lebih intensif, dan lagi dalam proses pembicaraan teknis untuk menyiapkan pasar baru," paparnya, di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, kemarin.
Pemerintah Indonesia resmi menutup rute penerbangan dari dan ke China, sampai waktu yang belum ditentukan. Mulai Rabu (5/2) tepat pukul 00.00 WIB.
Hal ini berdampak negatif bagi sektor pariwisata dalam negeri. Menteri Wishnutama memperkirakan kerugian akibat virus Corona ini mencapai angka USD 4 miliar atau setara Rp54,6 triliun. Dengan rincian, sekitar USD 2,8 miliar atau senilai Rp38,2 triliun pendapatan negara hilang dari turis China.
"Ini bicara kerugian potensi satu tahun ya, kami kan tidak tahu kapan ini kelar (virus corona), mudah-mudahan ini cepat," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya