Cadangan devisa RI di Oktober turun, ini alasannya menurut ekonom
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2017 mencapai USD 126,5 miliar. Angka ini lebih rendah dibanding akhir September 2017 yang tembus USD 129,4 miliar.
Ekonom Bank DBS, Gundi Cahyadi mengatakan, penyebab turunnya cadangan devisa karena adanya ketidakpastian di capital market. Ini membuat nilai tukar Rupiah terhadap USD bergerak melemah.
"Mungkin karena dari segi capital marketnya uncertainty-nya masih banyak, masuki tahun 2018, trending USD ke Rupiah kita lihat sedikit naik," ungkapnya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).
Gundi bahkan mengatakan penurunan cadangan devisa masih akan terjadi hingga akhir tahun ini. Dia memprediksi hingga akhir 2017 cadangan devisa akan turun ke kisaran USD 125 miliar.
"Mungkin bahkan sampai akhir tahun, tinggal 1-2 bulan lagi kita lihat 125-an ya," kata dia.
Meski demikian, dia berpandangan hal tersebut tidak perlu dicemaskan. "Nggak usah takut. Jangan buat takut. 'Wah sudah turun lagi'. Sebagai analis kita lihat USD 126 miliar (posisi cadangan devisa Oktober), UDS 125 miliar bedanya nggak banyak," ujarnya.
Posisi cadangan devisa Indonesia saat ini masih lebih tinggi dari perkiraannya di awal tahun. "Sejujurnya di awal tahun kita lihat Indonesia comfortable di USD 110 miliar, USD 115 miliar. USD 125 miliar ini jauh lebih baik dari perkiraan kita," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya