Bulog Belum Berencana Impor Daging Sapi Brasil Karena Persediaan Masih Ada
Merdeka.com - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan belum berencana melakukan impor daging sapi asal Brasil. Sebab, persediaan yang sudah ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan Bulog memang sudah mengantongi penugasan dari pemerintah untuk mengimpor daging sapi dari Brasil. Namun, sampai saat ini belum ada daging yang diimpor.
"Sampai hari ini saya belum mengimpor barang sekilo daging sapi, penugasannya sudah ada," kata Budi, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11).
Budi menyebut ada beberapa pertimbangan sehingga sampai saat ini belum melakukan impor sapi dari Brasil. Yaitu waktu impor yang sudah mepet dengan akhir tahun. Selain itu juga stok daging impor dan dalam negeri yang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Waktu sudah mepet, tahun depan saja deh sambil kita hitung kebutuhannya, daging kerbau dari India sudah banyak, daging sapi Australia sudah banyak, lokalan sudah banyak. Kalau impor lagi nanti mubazir," tuturnya.
Menurut Budi, meski sudah ada penugasan untuk impor daging, tetapi tugas tersebut bisa tidak dilakukan. Untuk impor tahun depan, Bulog masih menunggu evaluasi kebutuhan daging dari pemerintah.
"Rakortas sudah menugaskan saya tapi (impor daging sapi) bisa dilakukan bisa tidak, kalau ada efeknya tidak perlu. Belum karena kan menteri masih baru, beri kesempatan menteri mengevaluasi," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaRealisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaBawa Industri Berkibar ke Kancah Internasional, Begini Harapan Pengusaha Logistik ke Presiden Selanjutnya
Menurut Akbar Djohan, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca Selengkapnya